Trik Warga Hindari Macet di Puncak Arus Mudik

WARGABICARA.COM – Lima hari jelang Lebaran, arus lalu lintas di sekitar gerbang Tol Cikatama dari Jakarta menuju Cirebon masih relatif lancar. Kendaraan pemudik tak peru mengantre untuk melakukan transaksi di gardu tol.

Pantauan detikJabar, Senin (17/4/2023), nampak para pemudik terus melintas di Tol Cikatama. Mereka memilih mudik lebih awal untuk menghindari macet. Pasalnya puncak arus mudik diprediksi baru akan terjadi pada 19-21 April 2023.

Lilo, salah satu pemudik yang pilih pulang ke kampung halamannya lebih awal. Bahkan ia lebih memilih menambah cuti kerja dari yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni mulai 19 April hingga 25 April 2023.

“Saya dari Tangerang mau ke Brebes, saya meliburkan diri, ambil cuti tambahan dua hari, jadi dari hari Senin dan Selasa udah cuti,” ujarnya saat ditemui di sekitar gerbang tol, Senin (17/04/2023).

Lilo mengatakan, masa libur yang ia peroleh menjadi lebih panjang. Hal itu, dia manfaatkan untuk melakukan perjalanan bersama keluarga kecilnya.

“Biar nggak kena macet pas puncak arus mudik mas, lagian anak udah libur sekolah jadi pulang aja,” katanya.

Lilo menyebutkan selama perjalanan masih relatif lancar. Hanya ada titik kemacetan di sekitar kota Jakarta. “Tadi di dalam kota aja macetnya, selepasnya masih lancar,” pungkasnya

Hal senada juga di ucapkan Beni pemudik tujuan Cirebon. Ia tidak terjebak kemacetan selama melakukan perjalanan mudiknya dari Cikarang.

“Nggak macet, lancar. Mau anter keluarga aja, saya balik lagi ke Cikarang,” ujar Beni.

314.337 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

Sementara itu, Jasa Marga terus melakukan pencatatan kendaraan yang melintas di ruas jalan tol yang menjadi ke pengelolaannya. Dari H-7 sampai H-6 Jasa Marga mencatat sebanyak 314.337 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek.

detikJabar mencoba menghitung catatan Jasa Marga sejak H-8 sampai H-6, Faktanya ada penurunan jumlah angka kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek .

Pada H-8 sebanyak 158.835 kendaraan meninggalkan Jabodetabek, sedangkan pada H-7 meningkat sebanyak 179.028 kendaraan. Namun pada H-6 menurun menjadi 135.309 kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek.

Diketahui angka itu merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

“Dari H-7 sampai H-6, Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 166.132 kendaraan (52,9%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 83.363 kendaraan (26,5%) menuju arah Barat (Merak), dan 64,842 kendaraan (20,6%) menuju arah Selatan (Puncak),” ujar Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head, Senin (17/04/2024).

Lisye merinci data Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 105.992 kendaraan, meningkat sebesar 75,75% dari lalin normal.

Sedangkan Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 60.140 kendaraan, lebih rendah sebesar 9,45% dari lalin normal.

“Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 166.132 kendaraan, meningkat sebesar 31,1% dari lalin normal,” katanya.

Untuk Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 83.363 kendaraan, meningkat sebesar 5,93% dari lalin normal.

Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 64.842 kendaraan, lebih rendah sebesar 6,92% dari lalin normal.

Jasa Marga turut mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik melalui jalan tol untuk memastikan kesiapan perjalanan, di antaranya memenuhi persyaratan perjalanan, memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan, mempersiapkan perbekalan, memastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik.

Hindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan arus balik serta hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa. Patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan serta selalu disiplin dalam ketentuan berkendara di jalan tol. Gunakan waktu dengan bijak dengan tidak berlama-lama di rest area dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Viral Kritik Lampung ‘Dajjal’ Senada dengan Keluhan Warga Atas Jalan Rusak

Exit mobile version