WARGABICARA.COM – Korban yang terjebak di tiga lift macet di Pakuwon Tower Casablanca Tebet di Jakarta mengalami syok dan trauma.
Hal itu disampaikan Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Personel gabungan berhasil mengevakuasi satu korban luka dari kejadian lift macet di Pakuwon Tower Casablanca Jakarta Selatan yang terjadi pada Senin (8/5/2023) malam pukul 19.30 WIB.
“Satu orang korban luka mengalami syok trauma dirujuk ke Rumah Sakit Agung Setiabudi untuk perawatan lebih lanjut,” kata dia.
Dalam proses evakuasi dikerahkan sebanyak 15 personel Polsek Tebet, lima personel Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, 11 personel Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta, dan lima personel Koramil.
Sebanyak 36 personel gabungan itu berhasil mengevakuasi 11 orang yang terjebak di dalam lift tersebut pukul 21.50 WIB.
Adapun tiga lift dinyatakan macet di lantai berbeda yakni lift H9 di lantai 27, H8 di lantai enam, dan H6 di lantai 47 pada gedung berlantai 47 yang terdiri dari 18 lift termasuk dua lift darurat (emergency).
Sementara itu, Kepala Regu Penyelamatan Grup A Kecamatan Tebet Yoki Syamsah menyatakan sejumlah korban yang syok dibawa menggunakan ambulans untuk dicek kesehatannya di rumah sakit.
“Hanya syok karena sebelum lift berhenti ada hentakan,” ujar Yoki.
Yoki menyatakan pada kondisi macet lift masih dalam keadaan menyala kemudian tiba-tiba turun dan menurut pengakuan para pegawai gedung terdengar suara keras seperti suara petir.
“Penyebabnya sih sampai saat ini belum tahu,” tutupnya.
Pihak pengelola Pakuwon Tower Casablanca memastikan seluruh korban yang terperangkap di tiga lift yang macet berhasil dievakuasi pada pukul 18.45 WIB bertepatan dengan jam pulang kerja.
“Yang membuat evakuasi berlangsung lama karena lift ini berhenti di tengah-tengah jalur karena adanya pembagian zona yakni tinggi (high zone) dan menengah (mid zone). Sedangkan pintu di level mid zone tidak tersedia,” terangnya.
Dalam prosedur evakuasi, pihak pengelola menunggu tiga lift itu dalam keadaan aman sehingga korban bisa dievakuasi untuk dicek kesehatannya di rumah sakit.
Disebutkan juga lift tidak dalam kondisi kelebihan muatan (overload).
Baca Juga: DPR: Perlindungan Jaminan Kesehatan di Denpasar Sudah Baik