WARGABICARA.COM – Tarif LRT Jabodebek sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan. Untuk rute paling jauh, tarif LRT Jabodebek berada di rentang Rp 20 ribuan, rute paling jauhnya sendiri menghubungkan Jakarta ke Cibubur dan juga Bekasi Timur.
Tarif LRT Jabodebek ditetapkan minimal sebesar Rp 5.000 untuk 1 kilometer pertama dan akan dikenakan Rp 700 per kilometer berikutnya.
Bila disimulasikan, tarif maksimal untuk LRT Jabodebek dipatok sekitar Rp 25.000 (angka dibulatkan). Itu dihitung dari lintasan terjauh dari arah Bekasi ke Dukuh Atas yang panjangnya mencapai 29,54 kilometer. Sementara itu kalau dari arah Cibubur tarifnya bisa sebesar Rp 22.000-an dengan panjang 25,94 kilometer.
Menurut Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang tarif LRT Jabodebek sudah sangat pas. Dia bilang, jika dibandingkan dengan moda transportasi yang ada, dalam hal ini bus premium dari arah Cibubur atau Bekasi harganya juga di rentang Rp 20 ribuan.
Malah menurutnya dengan harga yang tidak jauh berbeda LRT Jabodebek punya kelebihan kecepatan waktu tempuh. Biasanya, bus bisa memakan waktu 1-2 jam, LRT Jabodebek 30-40 menitan sudah sampai di Jakarta.
“Tarif LRT Rp 20.000-an untuk jarak terjauh ke Bekasi Timur dan Cibubur tetap worth it. Karena, tarif bus premium itu juga Rp 20.000-an. Cuma kalau bus waktu tempuh 1,5-2 jam, sementara LRT hanya 30-an menit. Jadi memang tarif LRT menjual waktu travel time yang singkat dibandingkan dengan angkutan bus,” ungkap Deddy, Rabu (19/7/2023).
Di sisi lain, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengungkapkan tarif LRT Jabodebek sebetulnya masih kurang murah. Menurutnya, sebagai barang baru tarif LRT Jabodebek bisa lebih murah lagi.
“Tarif segitu sebenarnya pas kalau untuk melihat segmentasi pasar menengah ke atas, cuma ini kan barang baru, lebih baik untuk pengenalan harganya bisa lebih murah,” ungkap Djoko.
Djoko melanjutkan lebih baik tarif LRT Jabodebek bisa lebih murah lagi, penyesuaian seharusnya bisa dilakukan pada tarif setiap kilometer yang saat ini di rentang Rp 700 per kilometer bisa dibuat lebih murah.
“Jadi ya dikasih murah aja dulu, kalau penumpang sudah terbentuk, pelan-pelan dinaikin. Pengenalan ini perlu,” kata Djoko.
Di sisi lain, Djoko tetap memberikan apresiasi dengan penetapan tarif yang sudah ada, meskipun dia menyarankan tarif dibuat lebih murah. Pasalnya, dengan tarif yang ada sekarang dapat membuat orang-orang yang membawa mobil dari arah Cibubur dan Bekasi bisa sedikit berkurang.
“Dia kalau naik mobil kan banyak biayanya, bensin, tol, parkir, hitungannya tuh bisa Rp 75-100 ribu per hari. Kalau LRT bisa lebih murah, paling Rp 40-50 ribuan kalau naik LRT,” beber Djoko.
Baca Juga: Viral, Video Polisi Sedang Minum Bir Tolak Laporan Korban Copet, Ini Penjelasan Polda Bali