Wargabicara.com – Peningkatan emisi karbon global telah menyebabkan suhu rata-rata global menjadi lebih tinggi. Menurut perkiraan terbaru dari Global Carbon Project, emisi karbon dari bahan bakar fosil mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah pada tahun 2023.
Menurut laporan keberlanjutan dari Universitas Stanford, dampak dari emisi global ini telah membawa dunia menuju jalur pemanasan yang melampaui peningkatan suhu sebesar 1,5 derajat Celsius sebelum tahun 2030, dan diperkirakan akan mencapai 1,7 derajat dalam waktu yang singkat setelahnya.
“Dampak perubahan iklim terlihat jelas di sekitar kita, tapi tindakan untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil masih sangat lambat,” kata peneliti Pierre Friedlingstein dari Global Systems Institute di University of Exeter di Inggris.
“Sekarang tampaknya kita akan melampaui target 1,5 derajat Celcius dalam Perjanjian Paris, dan para pemimpin yang bertemu di COP28 harus menyetujui pengurangan emisi bahan bakar fosil secara cepat bahkan untuk menjaga target 2 derajat Celcius tetap hidup,” tambahnya.
Para peneliti memperkirakan bahwa pada tahun 2023, emisi karbon dioksida dunia melebihi 40 miliar ton, dengan hampir 37 miliar ton berasal dari bahan bakar fosil, seperti yang dilaporkan di laman sustainability.stanford.edu.
Selain itu, terjadi peningkatan sebesar 1,1% dalam emisi keseluruhan dibandingkan dengan tahun 2022, serta peningkatan sebesar 1,5% dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi, yang menandai kelanjutan kondisi stabil selama 10 tahun terakhir.
Data dari Emissions Database for Global Atmospheric Research menunjukkan bahwa China merupakan negara dengan emisi karbon dioksida (CO₂) terbesar pada tahun 2022 dan 2023, menyumbang lebih dari 30% dari total emisi global. Sementara itu, Amerika Serikat, yang merupakan negara dengan emisi terbesar kedua di dunia setelah China, mengalami penurunan emisi sebesar 3% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.
Menurut ilmuwan sistem Bumi dari Universitas Stanford, Rob Jackson, penurunan ini terutama disebabkan oleh penggunaan batu bara yang menurun dalam jangka panjang, yang didorong oleh faktor ekonomi dan lingkungan.
“Membersihkan sistem energi kita menyelamatkan nyawa saat ini, bukan hanya di masa depan. Ribuan orang masih hidup karena kita telah mengurangi penggunaan batu bara secara signifikan,” kata Jackson, yang telah memimpin Proyek Karbon Global selama hampir satu dekade, bersama Profesor Provostial Michele dan Kevin Douglas di Stanford Doerr School of Sustainability.
Untuk melihat 10 negara yang menghasilkan emisi karbon tertinggi di dunia, berikut ini daftarnya.
10 Negara Penghasil Emisi Karbon Dioksida Tertinggi di Dunia:
- Tiongkok – 32.88 %
- Amerika Serikat – 12.6 %
- India – 6.99 %
- Rusia – 4.96 %
- Jepang – 2.81 %
- Indonesia – 1.80 %
- Iran – 1.78 %
- Jerman – 1.75 %
- Korea Selatan – 1.65 %
- Arab Saudi – 1.58 %
Baca Juga : Destinasi Impian, Ini 10 Negara Paling Bahagia Bagi Gen Z dan Milenial!
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Wargabicara.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.