WargaBicara.com – Israel kembali melancarkan serangan terhadap Lebanon, yang dimulai sejak 16 September 2024. Menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan ini telah menewaskan 1.030 orang. Sebelumnya, Israel juga menyerang Palestina, yang menewaskan lebih dari 41.000 orang. Serangan Israel ini diklaim sebagai upaya menghadapi Hizbullah, kelompok paramiliter Lebanon yang didukung oleh Iran.
Serangan Pertama dan Klaim Israel
Serangan pertama Israel terjadi di wilayah tak berpenghuni dekat Byblos, sebelah utara Beirut, pada Senin, 16 September 2024. Dalam waktu singkat, lebih dari 1.300 serangan dilancarkan oleh Israel. Menurut pernyataan dari Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, serangan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembalikan 65.000 warga Israel yang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan dengan Lebanon di awal konflik.
Israel mengklaim serangan ini ditujukan pada Hizbullah untuk mencegah serangan balasan terhadap warganya di wilayah utara.
Sejarah Konflik Israel-Lebanon
Konflik antara Israel dan Lebanon bukanlah hal baru. Sejak invasi pertama Israel pada tahun 1948, serangan demi serangan terus terjadi, terutama di wilayah selatan Lebanon yang kerap menjadi medan pertempuran antara Israel dan kelompok-kelompok paramiliter Lebanon, termasuk Hizbullah.
- 1948: Ratusan ribu warga Palestina mengungsi akibat konflik dengan Israel. Lebanon dan negara-negara Arab lainnya menentang tindakan Israel yang menduduki tanah Palestina, sehingga memicu awal ketegangan antara Lebanon dan Israel.
- 1968: Israel menghancurkan puluhan pesawat penumpang di bandara Beirut sebagai balasan atas serangan gerilyawan Palestina terhadap pesawat mereka.
- 1982: Israel menginvasi hingga Beirut, yang memicu pembentukan Hizbullah oleh Pengawal Revolusi Iran sebagai respons terhadap pendudukan Israel.
- 2006: Terjadi perang besar antara Israel dan Hizbullah selama lima minggu, menewaskan 1.200 orang di Lebanon.
Serangan Terbaru dan Dampaknya
Pada 27 September 2024, serangan udara Israel menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, komandan front selatan Hizbullah, Ali Karki, juga menjadi korban. Serangan besar-besaran Israel tidak hanya menghantam markas Hizbullah di Dahieh, pinggiran selatan Beirut, tetapi juga mencapai wilayah Keserwan yang mayoritas beragama Kristen.
Hizbullah merespons serangan tersebut dengan meluncurkan roket ke arah Israel, memperburuk situasi di perbatasan kedua negara. Ribuan orang di Lebanon telah menjadi korban, sementara puluhan ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Ketegangan yang terus meningkat ini memperburuk krisis kemanusiaan di Lebanon dan mengancam stabilitas di wilayah tersebut, dengan risiko eskalasi konflik lebih lanjut yang dapat meluas ke negara-negara tetangga.
Baca Juga : Israel Bersiap untuk Serangan Darat, Warga Menyampaikan Update Terbaru
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari WargaBicara.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.