WargaBicara.com – Petisi yang meminta pencopotan Gus Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan beredar luas di platform Change.org. Hingga Rabu, 4 Desember 2024 pukul 16.20 WIB, sudah lebih dari 2.300 orang yang menandatangani petisi ini. Angka tersebut terus bertambah, dan pada pukul 17.06 WIB, jumlahnya mencapai 2.549 tanda tangan.
Petisi ini muncul setelah video pernyataan Miftah yang dianggap menghina seorang pedagang es teh di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Sebelumnya, aktivis perempuan dan penulis Kalis Mardiasih juga menyuarakan desakan agar Miftah dicopot dari jabatannya di pemerintahan.
Kalis Mardiasih melalui akun media sosial X pada Rabu, 4 Desember 2024 menegaskan, “Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan orang lain dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. Ora nduwe isin! PECAT.”
Miftah Merespons Desakan Pencopotan
Menanggapi desakan tersebut, Gus Miftah yang juga dikenal sebagai pendakwah, memberikan respons di kediamannya pada Rabu, 4 Desember 2024. Ia mengatakan, “Tidak usah tanya (soal desakan pencopotan) itu, itu bukan kewenangan saya.”
Tanggapan Politisi dan Masyarakat
Anggota DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa desakan publik terkait pencopotan Miftah merupakan bagian dari kebebasan masyarakat untuk menyampaikan pendapat. “Kalau soal desakan, sorotan publik, pandangan publik, tentu variatif,” ujar Jazilul saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pada hari yang sama.
Menurut Jazilul, banyak masyarakat yang merasa geram dengan ucapan Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh tersebut. “Saya pikir kita dengar sajalah, kita dengar sebagai desakan, sebagai kegeraman. Setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita gak bisa melarang,” tambahnya.
Viralnya Video dan Permintaan Maaf Miftah
Video yang menampilkan Miftah mengolok-olok seorang pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024, telah viral di media sosial. Dalam video tersebut, Miftah mengatakan kepada penjual es teh, “Es tehmu seh akeh ra? (Es tehmu masih banyak nggak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh). Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir).”
Setelah video tersebut viral, Miftah menyampaikan permintaan maafnya melalui video berdurasi satu menit pada Rabu, 4 Desember 2024. Dalam video tersebut, ia mengungkapkan penyesalan atas candaan yang dianggap berlebihan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Yang pertama, dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kehilafan saya,” ujar Miftah.
Dia juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu akibat kegaduhan yang ditimbulkan. “Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf,” tambahnya.
Miftah juga mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, yang mengingatkan agar lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik. “Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat. Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab dari Kupang, untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” kata Miftah.
Kasus ini mencerminkan dinamika hubungan antara pejabat publik dan masyarakat dalam era media sosial. Walaupun sudah meminta maaf, desakan untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya masih terus berkembang, menggambarkan tingginya perhatian publik terhadap sikap seorang pejabat yang dianggap tidak pantas. Publik pun terus menuntut agar pejabat yang mendapat gaji dari negara dapat menjaga ucapan dan tindakannya dengan lebih bijaksana, terutama dalam konteks kerukunan dan toleransi antar umat beragama.
Baca Juga : Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Mendapat Hadiah Umrah dari Ustaz Fakhrurrazi