Jakarta – Pada 14 Februari 2025, yang bertepatan dengan hari Jumat, jatuh pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriyah, yang dikenal dengan istilah Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban. Banyak umat Muslim yang merasa ragu apakah diperbolehkan untuk berpuasa pada hari Jumat tersebut, terutama mengingat beberapa panduan terkait puasa di hari Jumat.
Hukum Puasa pada Hari Jumat
Dalam Islam, ada beberapa hadits yang menyebutkan larangan khusus untuk mengkhususkan puasa hanya pada hari Jumat tanpa menggabungkannya dengan puasa pada hari Kamis atau Sabtu. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, yang berbunyi:
“Janganlah seseorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali ia berpuasa pada hari Kamis atau hari Sabtu bersama hari Jumat.”
Namun, larangan ini memiliki pengecualian. Jika seseorang berpuasa dengan alasan tertentu, seperti puasa sunnah (misalnya puasa Syaban) atau puasa qadha (ganti puasa Ramadhan), maka puasa di hari Jumat diperbolehkan. Dengan kata lain, hukum puasa di hari Jumat menjadi mubah atau diperbolehkan jika ada alasan yang sah, seperti yang terjadi pada Nisfu Syaban.
Puasa pada Nisfu Syaban
Nisfu Syaban adalah malam yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Malam Nisfu Syaban, yang dimulai pada malam tanggal 14 Februari 2025, merupakan malam penuh berkah di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah berpuasa pada siangnya, yaitu 15 Syaban (yang bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025).
Mengingat bahwa pada hari tersebut juga bertepatan dengan puasa Ayyamul Bidh, yang merupakan puasa sunnah pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban, maka umat Muslim yang berniat untuk berpuasa sunnah bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berpuasa pada hari Jumat. Dengan demikian, puasa pada tanggal 14 Februari 2025 tetap diperbolehkan, baik itu sebagai puasa sunnah untuk Nisfu Syaban maupun sebagai puasa qadha.
Puasa Qadha Ramadhan pada Hari Jumat
Selain itu, bagi mereka yang masih memiliki kewajiban untuk mengganti puasa Ramadhan (qadha), puasa pada hari Jumat, 14 Februari 2025, juga diperbolehkan. Tidak ada larangan khusus untuk melakukan puasa qadha pada hari Jumat, asalkan puasa tersebut bukan merupakan puasa sunnah yang dilakukan secara khusus hanya pada hari Jumat tanpa menghubungkannya dengan hari lain.
Amalan yang Disarankan pada Malam Nisfu Syaban
Selain berpuasa, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syaban, yang diyakini memiliki banyak keberkahan, antara lain:
- Shalat Tahajud: Mendirikan sholat tahajud di sepertiga malam merupakan amalan yang sangat dianjurkan, terutama pada malam Nisfu Syaban.
- Membaca Al-Qur’an: Membaca dan mendalami makna Al-Qur’an sebagai persiapan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
- Berdoa: Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memohon ampunan Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Majah, di mana Allah SWT turun ke langit dunia dan mengampuni dosa hamba-Nya yang berdoa.
- Memperbanyak Dzikir: Mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Bersedekah: Meskipun tidak harus di waktu tertentu, bersedekah pada malam Nisfu Syaban bisa menjadi amalan yang bermanfaat.
- Doa Nisfu Syaban: Membaca doa khusus untuk memohon ampunan dan rezeki yang berkah.
Boleh untuk berpuasa pada hari Jumat, 14 Februari 2025, yang bertepatan dengan Nisfu Syaban, baik sebagai puasa sunnah (Syaban) maupun puasa ganti (qadha) Ramadhan. Walaupun ada larangan untuk mengkhususkan puasa pada hari Jumat saja, puasa dengan alasan tertentu seperti ini diperbolehkan dalam Islam. Sebagai tambahan, malam Nisfu Syaban juga merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti shalat tahajud, dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an.
Baca Juga : Panduan Amalan dan Puasa 10 Muharram: Meraih Berkah Hari Asyura dalam Tradisi Islam