Jakarta — Worldcoin bukan sekadar proyek kripto biasa. Dikembangkan oleh Sam Altman—CEO OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT—bersama dua rekannya, Max Novendstern dan Alex Blania, proyek ini mengusung misi ambisius: menciptakan sistem identitas digital global berbasis pemindaian iris mata.
Menggunakan perangkat canggih bernama Orb, Worldcoin memindai iris pengguna untuk menciptakan World ID, sebuah identitas digital unik. Setelah proses verifikasi, pengguna akan menerima token kripto bernama WLD (Worldcoin Token).
Pertumbuhan Pengguna dan Dukungan Investor
Sejak diluncurkan resmi pada 24 Juli 2023, Worldcoin mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Mei 2025, lebih dari 26 juta pengguna dari 160 negara telah mendaftar, dengan lebih dari 12 juta di antaranya telah memindai iris mereka menggunakan Orb.
Worldcoin juga menarik perhatian investor besar. Proyek ini telah mengantongi pendanaan sekitar US$250 juta dari perusahaan modal ventura ternama seperti Andreessen Horowitz dan Khosla Ventures.
Manfaat dan Visi Sosial
Worldcoin menawarkan beberapa keunggulan yang menjadi daya tarik utama bagi pengguna:
- Identitas Digital Unik
Verifikasi berbasis biometrik dinilai relevan di era kecerdasan buatan, untuk membedakan manusia dari bot. - Distribusi Token yang Merata
Satu orang hanya bisa mendaftar satu kali, mencegah duplikasi identitas demi distribusi token yang adil. - Potensi Penghasilan Dasar Universal (UBI)
Worldcoin digagas sebagai alat distribusi UBI global, memungkinkan akses bantuan digital secara merata. - Kolaborasi Internasional
Proyek ini menjalin kerja sama dengan perusahaan besar, termasuk Visa dan Match Group.
Sorotan dan Kritik
Meski menjanjikan, Worldcoin tidak luput dari kritik. Beberapa kekhawatiran datang dari pakar teknologi, termasuk Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum. Kritik utama mencakup:
- Risiko Privasi Data
Walaupun Worldcoin mengklaim tidak menyimpan data biometrik, isu penyalahgunaan data tetap menjadi perhatian serius. - Kesenjangan Akses Teknologi
Ketersediaan perangkat Orb belum merata, terutama di negara berkembang dan wilayah terpencil. - Sentralisasi Perangkat
Semua Orb diproduksi oleh satu perusahaan, menimbulkan kekhawatiran terkait monopoli dan transparansi. - Keamanan Identitas
Potensi penyalahgunaan teknologi untuk meniru identitas secara digital menjadi ancaman tersendiri.
Respons Regulasi: Indonesia Ikut Membekukan
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi menghentikan operasional Worldcoin. Keputusan ini diambil menyusul kekhawatiran terhadap perlindungan data pribadi dan keamanan biometrik masyarakat. Indonesia bergabung dengan sejumlah negara seperti Kenya, Spanyol, dan Hong Kong, yang sebelumnya juga menangguhkan kegiatan Worldcoin.
Perbandingan Worldcoin dengan Bitcoin dan Ethereum
Worldcoin sering dibandingkan dengan kripto besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Namun, perbedaan mencolok terlihat dalam tujuan, teknologi, dan pendekatan identitas digital.
- Tujuan dan Asal Usul
Bitcoin diciptakan sebagai alternatif mata uang digital terdesentralisasi, sementara Ethereum fokus pada pengembangan aplikasi terdesentralisasi. Di sisi lain, Worldcoin hadir untuk membangun identitas global berbasis iris mata. - Distribusi Token
Bitcoin menggunakan mining, Ethereum kini memakai staking, sedangkan Worldcoin memberikan token kepada pengguna setelah proses verifikasi biometrik. - Teknologi Blockchain
Worldcoin dibangun di atas jaringan Ethereum dengan solusi Layer-2 bernama World Chain yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan efisien. - Privasi dan Identitas
Worldcoin mengharuskan verifikasi biometrik, berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang tidak meminta data pribadi dan bersifat pseudonim. - Kasus Penggunaan
Bitcoin difungsikan sebagai penyimpan nilai, Ethereum untuk berbagai aplikasi blockchain, sementara Worldcoin menargetkan sistem verifikasi manusia global. - Dampak Lingkungan
Worldcoin lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan proses mining, berbeda dengan Bitcoin yang dikritik karena konsumsi energi tinggi. - Regulasi dan Adopsi
Worldcoin mengalami hambatan regulasi di sejumlah negara karena persoalan privasi, meskipun jumlah penggunanya terus bertambah.
Masa Depan Worldcoin: Terobosan atau Ancaman?
Dengan dukungan teknologi tinggi dan nama besar di belakangnya, Worldcoin memiliki potensi menjadi terobosan dalam sistem identitas digital global. Namun, proyek ini juga menyimpan risiko besar, terutama terkait privasi dan regulasi.
Bagi masyarakat yang mengikuti perkembangan kripto, teknologi identitas, dan isu keamanan data, Worldcoin menjadi topik yang patut dicermati. Namun, penting untuk tetap waspada dan bijak dalam memberikan data biometrik—terutama yang tak dapat diganti seperti iris mata.