Jakarta – Lagu “Mangu” milik grup musik indie asal Indonesia, Fourtwnty, kembali mencuri perhatian publik pada 2025. Dirilis pada 20 April 2022 sebagai bagian dari album “Nalar”, lagu ini menggandeng penyanyi Charita Utami dalam kolaborasinya. Tiga tahun berselang, “Mangu” mendulang popularitas baru di media sosial, terutama TikTok, berkat penggunaannya sebagai latar musik berbagai konten video.
Angkat Isu Perbedaan Keyakinan
Judul “Mangu” diambil dari bahasa Jawa yang berarti termenung atau diam dalam kesedihan, kekecewaan, kebingungan, atau keterkejutan. Lagu ini menyuarakan kegelisahan emosional dalam sebuah hubungan yang terhalang oleh perbedaan keyakinan, khususnya agama.
Lirik seperti “bacaan dan doa yang mulai berbeda” dan “arah kiblat tak lagi sama” mencerminkan ketegangan yang muncul saat cinta tak lagi mampu menyatukan pasangan yang berbeda pandangan spiritual. Meski kasih masih ada, jalan hidup yang tak searah menjadi penghalang kelanjutan hubungan mereka.
Vokalis Fourtwnty, Ari Lesmana, menyebut lagu ini terinspirasi dari kisah nyata seorang sahabat di Solo. Melalui “Mangu”, Fourtwnty ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi, pemahaman, dan ruang untuk pasangan lintas keyakinan di tengah masyarakat yang plural.
Raih Puncak Popularitas di 2025
Meski telah dirilis sejak 2022, “Mangu” kembali mencuat dan menjadi salah satu lagu paling populer di Indonesia. Pada Mei 2025, lagu ini menempati peringkat pertama dalam playlist “Top 50 Indonesia” dan meraih posisi ke-11 di “Top 50 Global” Spotify.
Hingga pertengahan Mei 2025, “Mangu” telah diputar hampir 115 juta kali di Spotify. Popularitas ini turut dipacu oleh berbagai video TikTok yang menggunakan lagu tersebut sebagai latar musik. Salah satunya adalah video cover dari dua kontestan Indonesian Idol musim ke-13, Kenriz dan Vanessa, yang meraih lebih dari satu juta likes dan ditonton hingga 12,9 juta kali.
Refleksi Sosial dalam Balutan Musik
Dengan lirik puitis dan melodi yang menyentuh, “Mangu” tidak hanya menjadi karya musikal, tetapi juga refleksi mendalam tentang realita sosial. Lagu ini menggambarkan bagaimana cinta bisa tumbuh subur, namun tak selalu bisa bertahan ketika keyakinan menjadi jurang pemisah.
Karya Fourtwnty ini menjadi bukti bahwa musik tak hanya soal nada dan irama, tetapi juga bisa menjadi medium untuk menyuarakan isu-isu penting dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga : Lirik lagu August Taylor Swift