WargaBicara.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan untuk membahas gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang baru saja tercapai setelah konflik yang berlangsung selama 12 hari. Dalam pertemuan tersebut, utusan dari kedua negara yang sedang terlibat perang tersebut menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada negara-negara yang telah berperan dalam memfasilitasi perjanjian gencatan senjata.
Utusan Iran untuk PBB, Saeid Iravani, mengucapkan terima kasih kepada Qatar atas upaya diplomatiknya yang tulus dalam membantu menghentikan agresi Israel, serta mencegah eskalasi ketegangan yang dapat membahayakan stabilitas dan perdamaian di kawasan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara saudara dan sahabat kita, Qatar, atas upaya tulus dan diplomatisnya untuk membantu mengakhiri agresi Israel, menetapkan gencatan senjata, dan mencegah eskalasi lebih lanjut,” ujar Iravani dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB, sebagaimana dilaporkan CNN pada Rabu (25/6/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan udara Amerika Serikat di Qatar. Diketahui, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, berhasil memperoleh persetujuan Iran untuk gencatan senjata dengan Israel. Diplomatik yang menerima pengarahan mengenai pembicaraan tersebut menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut membuka jalan bagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengumumkan gencatan senjata melalui media sosial.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas perannya dalam mendukung tercapainya gencatan senjata. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kontribusinya yang signifikan dalam proses ini,” kata Danon. Ia juga menekankan bahwa Israel tetap akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Iran.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, sebelumnya mengumumkan berakhirnya perang 12 hari dengan Israel. Dalam pidato yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA, Pezeshkian menyatakan bahwa perang tersebut “dipaksakan oleh Israel” dan berakhir setelah “perlawanan heroik” dari bangsa Iran. “Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel,” kata Pezeshkian.
Sementara itu, pemerintah Israel menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinetnya untuk mengumumkan bahwa Israel telah berhasil mencapai semua tujuan dari “Operasi Rising Lion” dan lebih banyak lagi. Mereka juga mengklaim telah menghapus ancaman eksistensial ganda yang berasal dari program rudal nuklir dan balistik Iran. Israel menegaskan komitmennya untuk menanggapi setiap pelanggaran gencatan senjata dengan tindakan tegas.
Dengan tercapainya gencatan senjata ini, harapan kini tertuju pada kelanjutan proses diplomatik yang dapat mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut di kawasan yang penuh ketegangan tersebut.
Baca Juga : Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 Pertama Kali dalam Konflik dengan Israel