Jakarta, WargaBicara.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) terus mengakselerasi transformasi digital untuk mengejar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di tengah fluktuasi suku bunga dan tekanan ekonomi global yang masih berlangsung.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, transformasi digital BNI tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga pada penciptaan pengalaman nasabah yang personal, relevan, dan berkelanjutan.
“Transformasi digital kami tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga bagaimana menciptakan pengalaman nasabah yang lebih personal dan berkelanjutan,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Apa yang Dilakukan BNI?
Salah satu strategi utama BNI adalah memperkuat kanal digital melalui aplikasi wondr by BNI, yang mencatat lonjakan pengguna dan volume transaksi signifikan. Per Maret 2025, jumlah pengguna digital banking BNI tercatat mencapai 24,4 juta, tumbuh 53,8% secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai transaksinya pun menembus Rp764,3 triliun.
Selain itu, BNI juga mencatatkan 501 juta transaksi digital pada kuartal I-2025, naik dari 318 juta transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, 283 juta transaksi berasal dari BNI Mobile Banking dan 218 juta dari wondr by BNI.
Apa Dampaknya?
Pertumbuhan kanal digital turut mendorong peningkatan dana tabungan BNI sebesar 10,2% yoy, memperkuat struktur dana murah atau CASA (current account savings account), serta menjaga biaya dana (cost of fund/COF) tetap efisien.
“Frekuensi transaksi yang tinggi di kanal digital mendorong likuiditas yang lebih stabil dan efisien, sehingga memperkuat struktur CASA kami,” tambah Okki.
Bagaimana Strategi untuk Nasabah Korporasi?
Transformasi digital BNI juga menyasar nasabah korporasi melalui platform BNIdirect. Per Maret 2025, jumlah pengguna BNIdirect naik 7,2% yoy menjadi 188.000, dengan total transaksi tumbuh 16,4% menjadi 337 juta transaksi. Platform ini turut berkontribusi pada peningkatan saldo giro sebesar 3,4% dan penurunan COF sebesar 20 basis poin.
“Kami percaya bahwa transformasi digital yang menyeluruh, baik untuk nasabah ritel maupun korporasi, menjadi kunci utama dalam menjaga efisiensi dan daya saing jangka panjang,” tegas Okki.
BNI menegaskan bahwa transformasi digital bukan hanya adaptasi terhadap teknologi, tetapi juga strategi untuk memperkuat likuiditas, menjaga efisiensi biaya dana, serta memperluas basis nasabah secara berkelanjutan. Kanal digital seperti wondr by BNI dan BNIdirect menjadi tulang punggung dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menjaga pertumbuhan DPK di masa depan.
Baca Juga : Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025