Jakarta — Sebanyak 30 wakil menteri di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto merangkap jabatan sebagai komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya. Tiga nama terbaru yang masuk dalam jajaran komisaris anak perusahaan PT Pertamina (Persero) adalah Arif Havas Oegroseno, Ferry Juliantono, dan Stella Christie.
Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS), sedangkan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono diangkat sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga. Adapun Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie dipercaya mengisi posisi Komisaris di PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Sebelumnya, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat lebih dulu ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), anak usaha dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Penunjukan ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira, yang juga dilantik sebagai komisaris PLN EPI pada akhir Juni 2025.
“Ya, betul. Akhir Juni lalu,” ujar Anggawira saat dikonfirmasi soal penunjukan dirinya dan Taufik Hidayat, Rabu (9/7/2025).
Berikut daftar lengkap 30 wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN maupun anak perusahaan BUMN:
- Sudaryono – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero)
- Immanuel Ebenezer Gerungan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero)
- Giring Ganesha – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
- Angga Raka Prabowo – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- Ossy Dermawan – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- Silmy Karim – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- Fahri Hamzah – Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- Suahasil Nazara – Komisaris PT PLN (Persero)
- Aminuddin Ma’ruf – Komisaris PT PLN (Persero)
- Kartika Wirjoatmodjo – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Helvy Yuni Moraza – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Diana Kusumastuti – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero)
- Yuliot Tanjung – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Didit Herdiawan Ashaf – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia (Persero)
- Suntana – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)
- Dante Saksono – Komisaris PT Pertamina Bina Medika
- Donny Ermawan Taufanto – Komisaris Utama PT Dahana
- Christina Aryani – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
- Diaz Hendropriyono – Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler
- Ahmad Riza Patria – Komisaris PT Telekomunikasi Seluler
- Dyah Roro Esti Widya Putri – Komisaris Utama PT Sarinah
- Todotua Pasaribu – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)
- Ratu Isyana Bagoes Oka – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
- Juri Ardiantoro – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
- Nezar Patria – Komisaris Utama PT Indosat Tbk
- Veronica Tan – Komisaris PT Citilink Indonesia
- Taufik Hidayat – Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)
- Arif Havas Oegroseno – Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS)
- Ferry Juliantono – Komisaris PT Pertamina Patra Niaga
- Stella Christie – Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Penunjukan para wakil menteri ini menjadi sorotan publik karena menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas kerja dan potensi konflik kepentingan antara jabatan pemerintahan dan posisi strategis di perusahaan milik negara. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait kebijakan pengangkatan rangkap jabatan tersebut.
Baca Juga : Kakorlantas Polri dan Wamen BUMN Pantau Arus Libur Nataru di Command Center KM 29 Jakarta-Cikampek