Ambon – Insiden tawuran pelajar di kawasan Hunut Durian Patah, Ambon, menewaskan seorang siswa SMK. Kejadian ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. Elifas T. Maspaitella, M.Si.
Pesan Ketua MPH Sinode GPM: Utamakan Komunikasi
Dalam pernyataannya, Pdt. Maspaitella menegaskan bahwa masalah di kalangan pelajar seharusnya diselesaikan dengan cara komunikasi, dialog, dan saling menghargai, bukan melalui kekerasan yang dapat merugikan masa depan mereka.
Ia mengingatkan para pelajar untuk fokus pada pendidikan sebagai modal utama menjadi generasi emas bangsa, bukan terjebak dalam tindakan anarkis.
Hormati Proses Hukum, Jaga Kedamaian Ambon
Lebih lanjut, Pdt. Maspaitella meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum (TNI–Polri). Ia mengingatkan bahwa kekerasan hanya memperburuk keadaan dan berpotensi membuka luka lama di masyarakat Maluku.
“Biarkan hukum bekerja, dan mari jaga Ambon tetap damai,” ujarnya.
Doa dan Dukungan untuk Keluarga Korban
Selain mengajak masyarakat menahan diri, ia juga meminta jemaat GPM dan seluruh masyarakat Maluku untuk memberikan doa serta dukungan moril kepada keluarga korban agar diberi kekuatan dan ketabahan.