JAKARTA – Dua pemuda yang dikabarkan hilang setelah aksi demonstrasi ricuh di Jakarta, Bima Permana Putra dan Eko Purnomo, berhasil ditemukan dalam kondisi sehat. Polda Metro Jaya menemukan keduanya di lokasi yang berbeda setelah viral di media sosial.
Bima ditemukan oleh anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan AKBP Resa Fiardi Marasabessy. Ia ditemukan di Klenteng Eng Ang Kiong, Jalan RE Martadinata, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (17/9) siang. Saat ditemukan, Bima sedang berjualan mainan barongsai.
Sementara itu, Eko Purnomo ditemukan di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Di sana, Eko bekerja sebagai penangkap ikan. Kabar hilangnya Eko sempat diunggah oleh KontraS pada 7 September dan menjadi sorotan publik.
Minta Maaf dan Klarifikasi Tidak Ikut Demo
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9), baik Eko maupun Bima menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat khawatir banyak pihak.
“Saya Eko yang hampir 3 minggu dicari-cari oleh semuanya. Pertama saya ucapkan mohon maaf ke ibu karena sudah membuatnya khawatir saya pergi tanpa memberi kabar,” ujar Eko. Ia juga berterima kasih kepada pihak kepolisian dan rekan-rekan yang telah membantu mencari dan menjaga ibunya.
Senada dengan Eko, Bima juga menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan kakaknya karena pergi tanpa pamit. “Saya memohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di media sosial selama ini saya dikabarkan hilang,” ucapnya.
Keduanya menegaskan bahwa mereka tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta. Bima secara lugas menjawab pertanyaan wartawan, “Ikut demo? Nggak, nggak.” Begitu pula Eko yang mengaku hanya “nonton” aksi tersebut.
Alasan Pergi dan Ingin Hidup Mandiri
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, alasan Bima pergi meninggalkan rumah adalah karena ingin hidup mandiri.
“Dari hasil komunikasi kami dengan Saudara Bima, beliau menyampaikan alasan kepergiannya dari rumah karena beliau ingin hidup mandiri,” jelas Kombes Wira.
Bima pergi ke Tegal menggunakan motor, lalu menjual motornya di sana. Perjalanan dilanjutkan dengan kereta api menuju Malang, tempat ia akhirnya tinggal dan berjualan mainan. Eko sendiri mengaku tidak bisa memberi kabar karena masalah pada ponselnya yang mati.
“Kendala HP sedang mati jadi ga pamit,” ujar Eko.
Ibunda Eko juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polda Metro Jaya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Bapak Kapolda Metro Jaya yang sudah menemukan anak saya dalam keadaan sehat,” tuturnya.















