Di Balik Hujan Abu Lewotobi, Pedagang di Pasar Boru Tetap Berjualan Demi Sambung Hidup

Di Balik Hujan Abu Lewotobi, Pedagang di Pasar Boru Tetap Berjualan Demi Sambung Hidup

Di Balik Hujan Abu Lewotobi, Pedagang di Pasar Boru Tetap Berjualan Demi Sambung HidupDi Balik Hujan Abu Lewotobi, Pedagang di Pasar Boru Tetap Berjualan Demi Sambung Hidup

FLORES TIMUR – Aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berlanjut. Hujan abu vulkanis bahkan menyelimuti kawasan Pasar Boru, namun hal itu tak menghentikan aktivitas para pedagang yang tetap berjuang mencari nafkah di tengah kondisi yang penuh risiko.

Seorang pedagang di Pasar Boru, Somi, mengungkapkan dilemanya. Meskipun berbahaya, ia merasa tak punya pilihan lain karena pasar hanya buka seminggu sekali.

“Kami susah, (jualan) cuma satu minggu sekali, kami terpaksa untuk berjualan,” ujar Somi, Senin (22/9/2025).

Gunung Erupsi Puluhan Kali

Berdasarkan data dari petugas pos pengamatan, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami 33 letusan dalam kurun waktu 18 jam, mulai pukul 18.00 WITA pada 21 September hingga pukul 12.00 WITA pada 22 September.

Erupsi terakhir terjadi sebanyak empat kali secara beruntun pada pukul 12.05 WITA hingga 13.11 WITA, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter hingga 1.500 meter dari puncak kawah.

Warga Diimbau Jauhi Zona Bahaya

Meskipun sudah banyak warga yang mengungsi dari Kecamatan Wulangghitang, sebagian lainnya, terutama para pedagang, memilih untuk bertahan.

Petugas pos pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki telah mengeluarkan imbauan tegas agar masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas di dalam radius 6 km, dan sektoral barat daya – timur laut 7 km dari pusat erupsi. Warga juga diminta untuk tetap tenang dan hanya mempercayai informasi resmi dari pemerintah daerah.

Exit mobile version