Dipimpin Prancis dan Arab Saudi, PBB Dukung Resolusi Perdamaian dan Pengakuan Palestina

Dipimpin Prancis dan Arab Saudi, PBB Dukung Resolusi Perdamaian dan Pengakuan Palestina

Dipimpin Prancis dan Arab Saudi, PBB Dukung Resolusi Perdamaian dan Pengakuan Palestina

NEW YORK – Di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB, sebuah konferensi tingkat tinggi menegaskan kembali dukungan terhadap Solusi Dua Negara dan pengakuan terhadap Palestina. Konferensi yang dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi ini, mendapat dukungan kuat dari 142 negara, termasuk Indonesia, pada Senin (22/9/2025).

Konferensi yang diinisiasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (diwakili oleh Menlu Faisal bin Saud) ini bertujuan untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian di tengah konflik di Gaza.

Seruan Para Pemimpin dan Dukungan Kuat Dunia

Presiden Macron menegaskan bahwa sudah waktunya bagi Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan secara damai. Sementara itu, Menlu Arab Saudi Faisal bin Saud menyerukan penghentian agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat serta meminta seluruh negara untuk mengakui Palestina.

Dukungan tersebut tercermin dalam pemungutan suara terhadap Deklarasi New York, di mana resolusi tersebut didukung oleh lebih dari dua per tiga total anggota PBB. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak bangsa Palestina. Sebagai respons, delegasi Israel memilih keluar ruangan saat konferensi berlangsung.

Indonesia Tegaskan Komitmen dan Tawarkan Jalan Tengah

Presiden Prabowo Subianto turut berpidato dalam forum tersebut, menegaskan kembali komitmen Indonesia pada Solusi Dua Negara. Dalam pidatonya, ia menyampaikan sikap yang menarik perhatian:

“Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada solusi dua negara. Kita harus menjamin berdirinya negara Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel,” ujar Prabowo.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menawarkan kesiapan Indonesia untuk menyediakan pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan dalam proses perdamaian di masa mendatang.

Exit mobile version