JEMBER – Empat perjalanan Kereta Api (KA) di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember terpaksa dihentikan sementara menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB. Tindakan ini merupakan bagian dari prosedur keselamatan untuk memastikan seluruh jalur dalam kondisi aman.
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan melalui prosedur Berhenti Luar Biasa (BLB). Prosedur ini mewajibkan masinis untuk menghentikan kereta di lokasi terdekat guna memberi kesempatan bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Pemeriksaan dan Keterlambatan Perjalanan
Empat KA yang mengalami BLB adalah KA 293 Tawangalun, KA 210 Mutiara Timur, KA 240F Ijen Ekspres, dan KA 147 Blambangan Ekspres. Masing-masing kereta berhenti di petak jalan berbeda, seperti Banyuwangi Kota-Argopuro dan Mrawan-Garahan.
Setelah tim prasarana dari Unit Jalan dan Jembatan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada Rabu, 1 Oktober 2025, pukul 00.35 WIB, seluruh lintas dinyatakan aman dan bebas dari kerusakan. Walau demikian, prosedur keamanan ini menyebabkan keterlambatan kedatangan di stasiun tujuan. Tercatat, KA Tawangalun dan Blambangan Ekspres terlambat 17 menit, sementara KA Mutiara Timur dan Ijen Ekspres mengalami keterlambatan lebih lama, yaitu 43 dan 45 menit.
KAI: Keselamatan Tetap Prioritas Utama
Cahyo Widiantoro menekankan bahwa KAI memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi, namun menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Prosedur BLB harus dijalankan hingga prasarana dipastikan aman untuk dilalui.
Sebagai langkah antisipasi, KAI Daop 9 Jember telah mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan rutin pada seluruh prasarana, termasuk jembatan, terowongan, dan daerah rawan bencana. Pihak KAI juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir, karena petugas di lapangan selalu disiagakan untuk memastikan setiap perjalanan kereta api berjalan aman, nyaman, dan selamat.