JAKARTA – Masa pengetatan arus balik Lebaran yang dilakukan Polri sejak 17 hingga 24 Mei 2021. Dalam pelaksanaan itu Polri melakukan test swab bagi 180 ribu pemudik.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono mengatakan tes usap (swab) antigen selama pelaksanaan pengetatan arus balik libur Lebaran 2021 dilakukan di 149 titik mulai Sumatera Selatan hingga Bali. Masa pengetatan tersebut diyakini efektif mencegah penularan Covid-19 di DKI Jakarta.
Dijelaskannya, selama tujuh hari, sejak 15-22 Mei, pihaknya dan instansi terkait telah melakukan tes cepat (rapid test) secara mandatori (wajib) maupun acak (random). Total pemudik yang di-swab sebanyak 180 ribu orang. Hasilnya terdeteksi sebanyak 525 orang reaktif Covid-19.
“Data dari tanggal 15 sampai 22 Mei itu sudah kami lakukan, baik yang mandatori maupun random sebanyak 180 ribu lebih. Dan yang reaktif 524 orang,” katanya saat memantau mobilitas penduduk di Kilometer (KM) 34 Tol Cikampek, Jawa Barat, Minggu (23/5) malam.
Dikatakannya, setiap kendaraan dari Sumatera menuju Jakarta, maupun dari Bali dan Jawa menuju Jakarta, diminta melaksanakan tes usap antigen ketika melintasi 149 titik pengetatan arus balik Lebaran.
Hasilnya, 524 orang reaktif Covid-19 terdeteksi. Mereka kemudian segera ditindaklanjuti Korlantas dan dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya agar tidak menularkan virus ketika sampai di Jakarta.
“Ini sangat efektif. Bayangkan, kalau tidak kita lakukan wajib dan random (tes antigen), bagaimana 524 orang itu bisa menularkan yang lain,” ujarnya. (gw/zul/fin)