Wowkeren.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diketahui memberikan subsidi berupa kuota internet gratis bagi pelajar dan pengajar. Namun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Yalimo, Papua, Nahor Nekwek, menilai subsidi tersebut tidak akan bisa dinikmati pelajar di wilayahnya karena hingga kini belum ada jaringan internet.
“Kalau pemerintah pusat mau membangun pelayanan pendidikan, kesehatan, pelayanan umum dengan jaringan internet, saya pikir ini berlaku Jakarta saja,” terang Nahor dilansir Antara pada Rabu (23/9). “Kalau di Papua, paling 5-6 tahun baru bisa.”
Menurut Nahor, program Kemendikbud tersebut kemungkinan bisa dapat diterapkan di wilayah Indonesia bagian lain, tetapi tidak di bagian Timur. Terlebih untuk wilayah Yalimo yang yang masuk pegunungan tengah Papua.
“Sesungguhnya sistem ini yang berlaku di Indonesia bagian Barat dengan Tengah,” tutur Nahor. “Tetapi kalau kami di Timur, harus ada sistem atau cara lain.”
Oleh sebab itu, ia berharap Kemendikbud membuat program khusus untuk daerah-daerah yang hingga kini belum terjangkau layanan internet. “Supaya pemerataan itu dirasakan semua orang, khususnya anak Indonesia yang ada di Papua,” jelas Nahor.
Adapun akses internet di delapan kabupaten di pegunungan tengah Papua hingga kini memang masih menjadi persoalan. Internet di kabupaten Jayawijaya yang lebih maju dari kabupaten di pegunungan bahkan masih sulit diakses dengan baik untuk masyarakat umum.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua juga telah menyatakan bahwa program subsidi kuota Kemendikbud tidak terlalu mendukung penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Bumi Cenderawasih. Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait mengatakan, 55 persen pelajar di Papua berada di wilayah yang belum memiliki akses internet.
Meski demikian, DPPAD tetap mendukung program Kemendikbud tersebut. Pasalnya, kebijakan itu bermanfaat bagi banyak pelajar di Tanah Air. Christian hanya berharap ada petunjuk teknis penerapan belajar jarak jauh untuk siswa yang tinggal di wilayah yang belum tersentuh internet.