Merdeka.com – Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita tentang pengentasan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di akhir masa jabatannya pada 2024.
Adapun tujuan tersebut telah dikeluarkan Jokowi pada 2017 lalu melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Salah satunya misalnya no one left behind, yang terkait dengan pengentasan kemiskinan menjadi zero dalam pemerintahannya pak Presiden dalam periode kedua,” kata Arif, Jumat (13/11).
“Itu malah kemudian target pencapaian 2030 diarahkan, khususnya untuk yang kemiskinan kronis/sangat miskin/ekstrem poverty agar dapat diselesaikan jadi zero di akhir tahun pemerintahannya di 2024,” jelasnya.
Arif mengatakan, hal tersebut menunjukkan komitmen Jokowi dan pemerintahannya dalam kerangka pencapaian pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG’s). Di mana itu wajib dijalankan dengan konsisten dan terus menerus, buka hanya dalam konteks satu tahun pemerintahan.
“Pada intinya pemerintah, dalam hal ini pak Presiden memiliki komitmen yang kontinyu dalam menjalankan kebijakan pembangunan berkelanjutan, bukan hanya satu tahun terakhir, tapi sejak beliau menjabat,” ungkapnya.
Ikrar tersebut kemudian diperkuat Jokowi melalui penerbitan Perpres Nomor 18 Tahun 2020, yang menunjukkan komitmen kuat RI 1 untuk pembangunan berkelanjutan.
“Kemudian yang kedua Perpres 18/2020 juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari SDG’s. Malah percepatan dilakukan, khususnya untuk goals yang pertama, terkait dengan ekstrem poverty,” ujar Arif.