Presiden Joko Widodo membuka sekaligus memberikan pengarahan dalam kegiatan Apel Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) 2021 di Hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, pada Jumat 3 Desember 2021 di hari kedua kunjungannya di Bali.
Selain Presiden Jokowi, pengarahan juga diberikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hadir pula Menteri Kemaritiman Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, pihak Komnas HAM, Kompolnas serta pengamat media.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, M.Si., M.M menjelaskan kegiatan Apel Kasatwil dilakukan dalam rangka untuk menyatukan persepsi mempersiapkan agenda penting yang harus dilakukan Polri diakhir tahun 2021 dan diawal tahun 2022.
“Kegiatan diarahkan langsung oleh Presiden yang mengingatkan tentang penanganan COVID-19. Harus berhati-hati menghadapi varian terbaru Omicron. Tidak boleh lengah dan abai,” ucap Kadiv Humas Polri didampingi Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si dan Kasubbagberita Ropenmas Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E., M.Si
Polri dan TNI mendapatkan apresiasi oleh Presiden Jokowi atas upaya-upaya kolaborasi dengan pelbagai pihak dalam pengendalian COVID-19 dan percepatan vaksinasi
“Indonesia cukup baik menjadi negara level 1, Presiden mengingatkan Prokes karena Omicron memiliki kekuatan penyebaran 5 kali lebih cepat penularannya dibanding Delta. Presiden juga mengingatkan percepatan vaksinasi serta apresiasi langsung dari Presiden kepada Polri yang sudah mampu berupaya kolaborasi denga seluruh pihak pengendalian COVID-19,” paparnya.
Kadiv Humas tidak menampik apabila impact dari pandemi COVID-19 menjalar luas dari krisis kesehatan hingga dimensi ekonomi yang membawa Indonesia pada level cukup sulit.
“Beliau mengingakan lebih hati-hati, jangan sampai mengalami gelombang 3 dan gelombang 4 dalam perkembangan COVID-19,” ucapnya.
Di samping itu, Irjen Pol Dedi menyampaikan, dari sisi pemulihan ekonomi, Presiden Jokowi menjalankan penguatan untuk pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah investasi.
“Tugas Polri di sini adalah mengawal dan menjaga iklim investasi di Indonesia. Menjadi Daya dukung untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.
Selain itu, Polri juga bersiap menyikapi setiap perkembangan yang ada di Indonesia secara dinamis serta menunjang stabilitas keamanan dalam rangka menghadapi event -event internaisonal salah satunya Presidensi G20 di Bali.
“Tahun 2022 G20 merupakan kepercayaan dunia internaisonal kepada Indonesia, Indonesia menjadi satu-satunya negara berkembang pertama kali diberikan kepercayaan menggelar G20, kami harus mampu mengawal G20 dengan baik,” ujar Kadiv Humas.
Irjen Pol Dedi menambahkan, bahwa dalam perkembangan Polri menyikapi masalah penegakan hukum dan kemerdekaan penyampaikan pendapat serta Polri membuka diri atas kritik.
“Polri adalah garda terdepan dalam mewujudkan negara hukum di indonesia. Tidak boleh pandang bulu, apapun yang terbukti pelanggaran hukum ditindak tegas. Tidak boleh menekan kepada masyarakat kecil dan mengganggu keadilan. polri juga membuka diri terhadap kritik,” ujarnya.
Membuka diri terhadap kritik, kata Kadiv Humas diwujudkan melalui Lomba Mural yang telah berlangsung serta rencana lomba unjuk rasa kemerdekaan penyampaikan pendapat.
“Ini menyangkut publik trust, institusi Polri nomor tiga dibawah TNI dan Presiden. Polri harus lebih berhati-hati menjaga kewibawaN dan kebijaksanaan dalam pelaksanaan tugas,” pungkasnya.