WARGABICARA.COM – Warga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, mengeluhkan pelayanan Puskesmas Cijeruk karena dinilai kerap membatasi jumlah pasien setiap harinya dan tenaga kesehatan yang sering datang terlambat. Keadaan ini membuat warga setempat lebih memilih berobat ke Puskesmas Balekambang milik Pemerintah Kota Bogor yang jaraknya lumayan jauh.
“Pada saat warga sudah antre kadang tenaga kesehatan baru datang jam 08:00 WIB dan setengah 12:00 WIB sudah pada pulang. Juga kalau kuota sudah habis pasien disuruh pulang, paling mentok dan ditutup” ungkap salah seorang warga-sebut saja Ujang, Kamis, 15 September 2022.
Ujang mengatakan kerap mendapat laporan dari kerabat maupun keluarganya yang akan meminta surat rujukan, tetapi dipersulit oleh petugas Puskesmas. Bahkan, dirinya juga kerap kali berobat ke puskesmas milik Kota Bogor.
“Kadang (warga) yang dari Kabupaten larinya ke (Puskesmas) Balekambang, Batu Tulis, karena pelayanannya lebih memadai. Tidak mungkin jauh-jauh ke sana kalau pelayannya tidak bagus,” ucap Ujang.
Ayah dua orang anak ini berharap kepada pihak dinas kesehatan Kabupaten Bogor agar mengkaji dan mengaudit kinerja Puskesmas Cijeruk. “Saya meminta agar pelayanan lebih ditingkatkan karena warga butuh pelayanan, karena warga sangat membutuhkan, karena warga datang untuk berobat,” kata dia.
Kepala Puskesmas Sebut Hanya Punya Dua Dokter
Kepala Puskesmas Cijeruk, Linda Halim membantah jika tempatnya bekerja hanya beroperasi setengah hari atau cuma sampai jam 14.00 WIB. Menurut dia, petugas kesehatan tetap berada di Puskesmas dan siap melayani masyarakat.
“Cuma pasien selesai mendaftar sampai jam 14.00 WIB. Jadi selesai kerja kami harus buat laporan, makanya kami batasi. Kecuali ada darurat, ya, seperti kecelakaan kami langsung tangani, kami juga punya poned (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar), kalau di luar jam kerja kami biasanya ke Poned itu, kan, bukanya 24 jam,” kata Linda dikonfirmasi.
Soal tudingan pelayanan buruk, Linda menyebutnya sebagai hal biasa. Sebab, jumlah dokter atau tenaga medis di sana pun berbanding tidak seimbang dengan jumlah pasien yang banyak.
Menurut Linda, pasien yang datang bisa mencapai dua ratus orang per harinya sementara dokter yang bertugas hanya ada dua orang.
Kekurangan tenaga medis itu yang menurut Linda menghambat upaya pihaknya dalam melayani masyarakat. Ia mengatakan telah melaporkan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, tetapi belum mendapatkan responsif yang baik.
“Kami selalu evaluasi kalau kami kurang tenaga kami lapor ke dinas kesehatan, memang tenaga masih kurang dari dokter dan juga dinas tahu kami juga sering lapor,” ucap Linda.
Wartawan Dilarang Meliput
Dugaan kinerja buruk Puskesmas Kecamatan Cijeruk diwarnai dengan upaya menghalangi tugas jurnalistik. Hal itu diduga dilakukan oleh Camat Cijeruk Bangun Septa Siswa terhadap salah satu wartawan media cetak lokal Bogor, Pakuan Raya.
Kejadian bermula saat wartawan itu hendak meliput camat yang akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada kepala pelayanan Puskesmas Cijeruk, karena pelayanan di sana dinilai buruk. “Disuruh pulang kata bapak (Camat Cijeruk),” kata staf Kecamatan Cijeruk saat mengusir wartawan yang hendak meliput di Puskesmas Cijeruk, Bogor.
Saat dikonfirmasi melalui via telepon terkait pengusiran terhadap wartawan di Puskesmas Cijeruk, Camat Cijeruk Bangun Septa tidak memberikan keterangan apapun.
Baca Juga: Bupati Saidi resmikan Plaza Pelayanan Publik di Gambut