WARGABICARA.COM – Puluhan warga yang terdampak gempa Cianjur yang mengungsi di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Jumat (25/11/2022), mengantre layanan pengobatan gratis dari Korps Brimob Polri.
Layanan kesehatan itu didirikan di posko pengungsian warga Kampung Panyaweuyan, dengan jumlah 620 jiwa yang mengungsi di posko tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, posko kesehatan dibuka pukul 09.30 WIB dan 10 menit kemudian telah dipadati lebih dari 50 warga.
Menurut Lilis (50) salah satu pengungsi, sejak gempa terjadi belum ada pemeriksaan kesehatan yang datang ke lokasi pengungsian. Sehingga banyak warga yang mengeluhkan sakit kepala dan radang tenggorokan.
“Ini baru pertama kami dapat layanan kesehatan,” kata Lilis.
Sebanyak 10 dokter dan 12 paramedis dari Bidang Kesehatan dan Jasmani (Bidkesjas) Korps Brimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri dikerahkan untuk melayani warga terdampak gempa Cianjur.
Iptu dr. Wahyu Wijasen Ketua Tim Medis Bidkesjas Korps Brimob Polri mengatakan, layanan kesehatan seperti posyandu dan puskesmas di Kampung Panyaweuyan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melayani masyarakat.
“Kami berinisiatif untuk memberikan layanan kesehatan itu kepada warga penyintas gempa,” kata Wahyu.
Warga banyak mengeluhkan gangguan pernafasan, gatal, sakit kepala, dan darah tinggi, lanjut dia.
Layanan di posko kesehatan disesuaikan dengan puskesmas. Awalnya warga didata dulu keluhan yang dialami, kemudian diperiksa tekanan darah dan dianalisis oleh tim dokter. Setelah itu, tim dokter memberikan resep obat yang nantinya warga bisa mengambil di meja farmasi.
Ada sekitar 100 lebih warga yang berobat hingga berita Antara diturunkan, salah satu warga dirujuk ke rumah sakit karena menderit tekanan darah tinggi.
Terdapat 627 warga yang mengungsi dari lima RT dalam satu RW di posko pengungsian Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet.
AKBP Wahyu Komandan Resimen IV Pasukan Korps Brimob Polri mengatakan, warga yang mengungsi di posko karena tempat tinggal mereka rusak, baik ringan, sedang, maupun berat.
“Warga sudah mengungsi sejak Senin malam (21/11/2022). Siang hari, mereka kembali ke rumah membersihkan puing-puing; malamnya, tidur di tenda karena masih ada gempa susulan,” ujar Wahyu.
Baca Juga: Warga Protes Ketidakhadiran Anggota di Rapat Paripurna, Badan Kehormatan DPRD Depok Angkat Bicara