Wargabicara.com – Pernyataan tersebut menunjukkan komitmen dari calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, untuk mendukung pekerja informal dalam mengakses kredit rumah.
Dalam konteks ini, Anies menyatakan keinginannya untuk mereformasi skema pembayaran kredit rumah yang dianggapnya rumit dan cenderung menguntungkan pekerja sektor formal.
“Mereka-mereka yang bekerja mandiri, mereka-mereka yang bekerja di sektor informal selalu kesulitan untuk mengakses,” kata dia, saat ditemui di Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).
Anies Baswedan menyoroti ketidakmerataan dalam skema pembayaran kredit rumah yang dapat mengakibatkan pekerja informal sulit mendapatkan akses. Dia berjanji untuk mengkaji ulang skema tersebut dan memastikan bahwa pekerja informal juga mendapatkan keadilan dalam pengaturan pembayaran kredit rumah.
“Karena itu lah kita ingin me-review, mengubah ketentuan secara mayoritas supaya mayoritas penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal, kerja mandiri bisa mengakses juga pada KPR,” tuturnya.
Selain itu, Anies Baswedan mengungkapkan dampak lebih luas dari masalah tersebut, yaitu ketidaksetaraan dalam pembelian KPR dan pengucilan pekerja informal dalam pengambilan keputusan terkait skema pembayaran kredit.
Baca Juga : Hitung-hitungan Anies Agar Relawan Maksimal Raup Suara Warga di Sulsel
Dengan demikian, ia berkomitmen untuk mengubah situasi ini agar pekerja informal dapat lebih mudah mengakses kredit rumah.
Pernyataan ini juga mencerminkan fokus Anies Baswedan pada pemberdayaan masyarakat yang bekerja di sektor informal serta niatnya untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat jika terpilih sebagai presiden.
“Pembiayaan-pembiayaan untuk pelaku yang informal itu sering sulit. Karena itu, kalau usaha mikro, kalau dia masih informal sulit sekali berkembang. Tapi yang sudah besar, sudah formal, mudah mendapat pembiayaan,” jelasnya.
“Prinsipnya adalah membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar, dan itu lah yang akan disusun kebijakannya,” sambung dia. Maka dalam isu rumitnya skema pembayaran kredit, Anies akan fokus menggodok masalah regulasi. Karena hanya regulasi yang dapat menyelesaikannya.
“Jadi kehadiran negara itu membuat regulasi sesuai kebutuhan. Bukan sesuai kenyamanan negara, yang enak buat negara yang mana nih, yang gampang buat negara yang mana nih. Oh yang gampang sektor formal, yang gampang pakai kontraktor, kenyataannya mayoritas tidak pakai kontraktor. Terus kapan dia bisa dapat akses pinjaman,” tutup dia
Baca Juga : Viral! Kader Demokrat Copot Baliho Anies Baswedan
Yuk dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari wargabicara.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email dan sosial media kami lainnya!