Boyolali –
Hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi mengguyur dua wilayah kecamatan di Boyolali. Hujan abu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB.
“Hujan abu tadi sekitar pukul 03.00 WIB, saya bangun tidur keluar rumah sudah kemritik, ternyata hujan abu,” kata Tumin (60) warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, Selasa (19/1/2021).
Hujan abu tersebut antara lain melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Musuk dan Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Wilayah ini berada di lereng Gunung Merapi sisi timur.
Hujan abu vulkanik yang mengguyur dua wilayah ini cukup tipis. Abu vulkanik terlihat menempel di dedaunan, jalan serta barang-barang yang ada di luar rumah. Kondisi jalan, dedaunan dan sebagian atap rumah warga pun terlihat berwarna memutih karena tertutup abu vulkanik tersebut.
“Tipis ini (hujan abu),” imbuh dia.
Hal senada dikemukakan warga lainnya, Sartono (45). Dia mengaku pukul 04.00 WIB bangun tidur untuk menjalankan shalat subuh. Kemudian dia ke kebun untuk memetik bunga mawar.
“Ternyata kondisinya sudah hujan abu, di bunga mawar juga sudah menempel abu seperti ini,” kata Sartono.
Hujan abu Gunung Merapi di Boyolali, 19/1/2021. (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
|
Warga lainnya, Darsono, mengaku sempat mendengar suara gemuruh. Kemudian dia bangun tidur. Sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi hujan abu. “Iya, dengar ada suara gemuruh, terus hujan abu,” imbuh dia.
Namun demikian, hujan abu ini tak mengganggu aktivitas warga. Dari pantauan detikcom, warga tetap beraktivitas normal seperti biasanya.
Hujan abu vulkanik ini terjadi dimungkinkan akibat aktivitas awan panas guguran yang terjadi sekitar pukul 02.37 WIB. Data dari BPPTKG, terjadi awan panas guguran satu kali dengan jarak luncu4 1.800 meter ke Kali Krasak dan Boyong. Tinggi kolom 500 meter di atas puncak angin bertiup ke timur.
(mbr/mbr)