Jakarta – Film animasi Merah Putih: One For All menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia. Dengan anggaran besar mencapai Rp6,8 miliar, film ini justru menuai banyak kritik, terutama soal kualitas animasi dan proses produksinya. Berikut adalah 5 fakta penting yang perlu kamu tahu tentang film animasi nasional ini.
1. Anggaran Film Merah Putih: One For All Capai Rp6,8 Miliar
Film animasi ini menghabiskan dana produksi yang cukup besar, yakni Rp6,8 miliar. Namun, banyak penonton merasa kualitas visual dan teknis film ini tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Bahkan, beberapa warganet membandingkan animasi ini dengan sinetron lokal yang kualitasnya lebih baik.
2. Kualitas Animasi Dinilai Kurang Memuaskan
Salah satu kritik terbesar adalah pada kualitas animasi yang dianggap kaku dan kurang natural. Banyak penonton menyebutnya mirip dengan animasi lokal tahun 2000-an, yang terasa kurang sesuai dengan standar film layar lebar masa kini. Sutradara Hanung Bramantyo juga menyampaikan bahwa anggaran sebesar Rp6-7 miliar hanya cukup untuk tahap pra-produksi, bukan produksi penuh.
3. Penggunaan Aset Animasi Murah dari Platform Online
Netizen juga menemukan bahwa beberapa karakter dalam film ini tampak menggunakan aset 3D murah yang dijual di platform seperti Reallusion Content Store dan Daz3D. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai orisinalitas dan kualitas produksi film animasi nasional tersebut.
4. Proses Produksi yang Terburu-Buru
Film ini dikabarkan diproduksi dalam waktu kurang dari satu bulan, mulai dari Juni hingga Agustus 2025. Waktu produksi yang singkat ini menimbulkan spekulasi bahwa film ini dipaksakan untuk tayang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
5. Dana Produksi Bukan dari Pemerintah
Meskipun mengangkat tema nasionalisme, film ini bukan proyek pemerintah dan tidak menerima dana atau dukungan promosi dari pemerintah. Pendanaan sepenuhnya berasal dari para produser yang tergabung dalam Perfiki Kreasindo. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menegaskan hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di publik.
Film Merah Putih: One For All menghadirkan tema nasionalisme yang kuat, namun menghadapi berbagai kritik terkait kualitas animasi dan proses produksinya. Meski memiliki anggaran besar, kualitas film ini dinilai kurang memuaskan oleh banyak penonton. Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi industri animasi Indonesia untuk meningkatkan standar produksi dan transparansi pendanaan.