Jakarta – Unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) berujung ricuh hingga malam hari. Bentrokan antara demonstran dan aparat menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk pos polisi dan tenda pengamanan di kawasan Slipi.
Situasi mencekam sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi terganggu parah, termasuk penutupan akses Tol Dalam Kota arah Slipi yang baru kembali dibuka jelang malam.
Bentrokan Pecah di Beberapa Titik
Kericuhan terjadi di beberapa titik, termasuk di Pintu Gerbang Pemuda, Pintu 11 GBK, dan Kolong Tol Slipi. Massa melempar batu ke arah aparat dan merusak pos polisi di kawasan tersebut.
“Tadi sempat dibakar juga tenda milik aparat di dekat kolong tol Slipi,” ujar salah satu saksi mata di lokasi.
Selain tenda, sepeda motor milik aparat dan pos lalu lintas di perempatan Slipi juga dirusak oleh massa.
Aparat gabungan dari Polri dan TNI yang dikerahkan ke lokasi berusaha membubarkan massa menggunakan gas air mata dan mobil water cannon.
Hingga pukul 19.30 WIB, polisi berhasil memukul mundur massa dari depan DPR hingga menjauh ke arah Slipi dan Pejompongan. Sebagian massa terpantau bergerak ke kawasan TVRI dan Patal Senayan.
Tol Dalam Kota Sempat Ditutup
Akibat kericuhan, akses Tol Dalam Kota arah Slipi sempat ditutup sejak sore hari. Kemacetan tak terhindarkan di Jalan Gatot Subroto dan sekitarnya.
Namun, berdasarkan pantauan Kompas.com, pada pukul 20.47 WIB, arus lalu lintas di Tol Dalam Kota kembali dibuka secara bertahap. Kendaraan yang sebelumnya terjebak mulai dapat melintas ke arah Cawang dan Grogol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyayangkan tindakan anarkis sejumlah oknum yang merusak fasilitas umum.
“Kami sangat menyayangkan tindakan perusakan terhadap pos polisi, pagar pembatas, dan fasilitas lain yang dibangun untuk pelayanan masyarakat,” kata Ade dalam keterangannya kepada wartawan.
1.250 Personel Diterjunkan
Dalam pengamanan aksi ini, Polda Metro Jaya menerjunkan sebanyak 1.250 personel gabungan. Hingga malam hari, polisi terus menjaga situasi agar tidak semakin meluas.
Hingga laporan ini ditulis, belum ada informasi resmi dari kepolisian mengenai penangkapan terhadap pelaku perusakan atau kerusuhan. Polda Metro Jaya menyatakan akan menyelidiki dan menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku.