Merdeka.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menekankan pariwisata Bali pasca Covid-19 akan dibuka secara terbatas dan bertahap.
“Tidak, semua kawasan akan dibuka, hanya yang telah secara baik menjalankan protokol kesehatan-lah yang kita buka. Itupun, dengan sertifikasi dari Pemerintah Daerah,” katanya di Kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (6/8).
Pemprov Bali sendiri telah mengeluarkan pedoman kesehatan di 14 sektor. Panduan ini ditambah pula ketentuan khusus di sektor pariwisata melalui Standar Operasional Prosedur (SOP) nya masing-masing.
“Kami cukup bangga, teman-teman pelaku pariwisata yang belum siap secara jujur menyatakan belum siap. Keterlibatan masyarakat juga sampai sekarang masih disiplin dimana Desa Adat bahkan membuat sanksi tersendiri terkait protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara, untuk penerapan SOP protokol kesehatan tersebut, menurut Cok Ace adalah hal yang akan dikedepankan dalam promosi Bali terutama setelah pembukaan pintu wisatawan domestik 30 Juli 2020 dan jelang pembukaan untuk Wisatawan Mancanegara (Wisman) pada 11 September mendatang.
“Selain protokol kesehatan, untuk karyawan hotel misalnya kita laksanakan tes Covid-19 secara berkala. Mudah-mudahan tidak ada halangan, sehingga 11 September pintu wisman ke Bali bisa dibuka, selain tentu saja menunggu regulasi pemerintah pusat dan negara lain untuk pembukaan penerbangan,” jelas Cok Ace.
Dalam sebuah poling secara virtual melalui webinar-webinar, Cok Ace juga menyebut calon wisatawan dari berbagai negara menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk berkunjung ke Bali, bahkan hingga mencapai angka 80 persen. Cok Ace, juga bersyukur penyebaran Covid-19 di Bali tidak separah daerah lain di Indonesia.
“Statistik dua minggu terakhir tingkat kesembuhan hampir 87 persen. Sedangkan, tingkat kematian hanya 1 persen. Artinya juga grafik kesembuhan kami di Bali posisinya masuk fase recovery, dimana jauh lebih banyak yang sembuh,” tutupnya.[fik]