Kumparan.com – Laporcovid19 melaporkan adanya 6 klaster sekolah. Setidaknya dalam periode Agustus 2020. LaporanCovid19 mendapat data ini dari laporan warga. Namun, LaporCovid19 belum memverifikasi data tersebut.
“Saat PBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster-klaster baru penularan Covid dari sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !!Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim?” cuit akun Laporcovid19, yang dikutip kumparan, Rabu (12/8).
Inisiator Laporcovid19 Irma Hidayana telah mengizinkan kumparan untuk mengutip dan menyadur data mereka.
Berikut 6 klaster sekolah di seluruh Indonesia:
- Klaster Sekolah Tulungagung
Siswa 9 tahun menulari 5 siswa lainnya dan 2 guru. Peristiwa ini tercatat pada Selasa (11/8).
- Klaster Sekolah Kalimantan Barat
14 siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal dari:
- 3.SMA 1 Ketapang,
- SMA 1 Ngabang,
- SMA 1 Pontianak,
- SMPN 1 Pontianak,
- SMAN 2 Pontianak
- SMAN 3 Pontianak
- Klaster Sekolah di Tegal
Siswa SD dari Kecamatan Pangkah, Tegal, positif corona tertular dari kakeknya. Ia sempat masuk sekolah. Akibatnya guru dan teman sekelasnya harus menjalani tes swab.
- Klaster Sekolah di Cilegon
Seorang siswa SMPN 7 Cilegon positif COVID-19 di masa uji coba KBM tatap muka di 53 sekolah yang dihelat mulai 3 Agustus 2020. Pemerintah Daerah Cirebon langsung membatalkan kebijakan sekolah tatap muka pada 5 Agustus.
- Klaster Sekolah Sumedang
Pelajar (6 tahun) di Kecamatan Situraja & pelajar (9 tahun) dari Kecamatan Sumedang Utara tertular corona dari pedagang Pasar Situraja. Keduanya tertular saat perjalanan ke/dari sekolah.
- Klaster Sekolah Pati
26 santri Pondok Pesantren di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati dinyatakan positif COVID-19. Pesantren itu langsung ‘lockdown’. Ini tercatat sebelum pesantren dibuka pada 10 Agustus.
Sebelumnya, pemerintah mengizinkan sekolah di zona kuning dan hijau corona untuk belajar tatap muka. Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan pemda bisa menutup kembali sekolah bila muncul kasus baru virus corona.
“Kalau pun zona itu berubah status dari kuning ke oranye, maka tatap muka tidak boleh dilanjutkan lagi. Kalau ada yang terbukti terpapar, sekolah itu tidak boleh tatap muka sampai kondisinya aman,” ujar Nadiem dalam program To The Point kumparan, Selasa (11/8).