Menurut AstraZeneca, dewan pemantau juga melakukan peninjauan khusus terhadap kejadian trombotik atau penggumpalan darah, serta trombosis sinus vena serebral (cerebral venous sinus thrombosis/CVST).
“DSMB tidak menemukan peningkatan risiko trombosis atau peristiwa yang ditandai dengan trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima setidaknya satu dosis vaksin. Pencarian khusus untuk CVST tidak menemukan kejadian dalam percobaan ini.
Ann Falsey, Profesor Kedokteran di University of Rochester School of Medicine, AS, yang juga kepala uji klinis mengatakan, temuan mereka menegaskan kembali hasil yang sebelumnya diamati dalam uji klinis di semua populasi dewasa.
“Tetapi sangat menarik untuk melihat hasil kemanjuran yang serupa pada orang di atas 65 untuk pertama kalinya,” kata Falsey.
“Analisis ini memvalidasi vaksin AstraZeneca COVID-19 sebagai opsi vaksinasi tambahan yang sangat dibutuhkan, menawarkan keyakinan bahwa orang dewasa dari segala usia dapat memperoleh manfaat dari perlindungan terhadap virus,” ujarnya.
Percobaan fase tiga di AS sendiri mencakup dua dosis yang diberikan dengan jarak waktu empat pekan.
AstraZeneca menyatakan bahwa mereka akan terus melanjutkan analisis data dan mempersiapkan analisis utama untuk dikirimkan ke Food and Drug Administration, terkait izin penggunaan darurat dalam beberapa pekan mendatang.