Cnnindonesia – Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan memodifikasi program BLT Dana Desa dan subsidi bunga UMKM supaya bisa berdampak ke ekonomi yang sedang tertekan virus corona. Hal tersebut dilakukan karena serapan anggaran dari dua program itu masih rendah.
Untuk program BLT Dana Desa misalnya, pemerintah menyiapkan pagu anggaran Rp31,8 triliun. Tapi sampai 28 Agustus kemarin, realisasinya baru Rp10 triliun atau 30 persen dari anggaran.
“Kami menyadari butuh modifikasi metodologi penyaluran dana, dibandingkan memberikan secara tunai kepada masyarakat yang mungkin saja sudah mendapatkan bantuan dari program lain. Kami sadar, bisa menggunakan sisa dana tersebut untuk program lain, selama masih ditujukan untuk masyarakat desa,” katanya, Rabu (2/9).
Sementara itu, untuk program subsidi bunga UMKM dari anggaran Rp35 yang disiapkan, baru terealisasi Rp2 triliun atau baru 7,2 persen. Budi yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN itu menyatakan pemerintah mempertimbangkan untuk memangkas anggarannya guna dialokasikan kepada program lainnya, namun tetap menyasar UMKM.
“Jadi, apa yang akan kami lakukan adalah memangkas anggarannya dan mengambil anggaran tersebut untuk program lainnya yang berkaitan dengan UMKM,” tuturnya.
Ia mengatakan akselerasi penyaluran bantuan kepada UMKM sangat dibutuhkan. Pasalnya, sektor ini menyediakan lebih dari 90 persen lapangan kerja bagi masyarakat serta menyumbang kurang lebih 70 persen perekonomian Indonesia.
Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Per Senin (31/8) lalu, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp192,53 triliun hingga Agustus 2020, atau sekitar berkisar 27,7 persen dari pagu anggaran.