wargabicara.com
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
wargabicara.com
No Result
View All Result
Home Suara Warga

Kisah Mbah Lasiyo, Pengusaha Pisang yang Sukses Karena Bisnis Pakai ‘TUYUL’

admin wargabicara by admin wargabicara
26 Oktober 2020
in Suara Warga
0
Kisah Mbah Lasiyo, Pengusaha Pisang yang Sukses Karena Bisnis Pakai ‘TUYUL’
0
SHARES
24
VIEWS

Dream.co.id – Seorang pria yang dipanggil Mbah Lasiyo, viral di media sosial karena ucapannya tentang berbisnis dengan pelihara ‘tuyul’. Bernama lengkap Lasiyo Syaifudin, ia merupakan warga Dusun Ponggok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Jawa Tengah.

Sebelum sukses menjadi petani pisang dan viral karena ‘tuyul’, kehidupan Mbah Lasiyo ternyata pernah terpuruk akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 lalu. Kala itu, banyak rumah masyarakat yang hancur rata dengan tanah dan usaha pertanian rusak. Masyarakat di kampungnya, bingung tak tahu hendak memulai dari mana untuk usaha yang baru.

Prihatin dengan kondisi warga, Mbah Lasiyo kemudian mengemukakan ide kepada kepala desa untuk menggerakan masyarakat melakukan budi daya tanaman pisang.

” Yang penting usaha bukan untuk cari ini dan itu. Tapi untuk kebutuhan kita sendiri. Hasilnya untuk kita, bisa kita makan sendiri. Kita juga tidak terlalu ketergantungan pada siapapun,” ucapnya.

Buat Pupuk Organik Sendiri

Idenya muncul agar masyarakat tidak terlalu berkepanjangan menderita pascagempa. Alasannya memilih tanaman pisang adalah sederhana, bibitnya murah, cara tanamnya mudah dan bisa tumbuh dimana-mana.

Satu hal yang membedakan Mbah Lasiyo dengan petani pisang lain yakni, ia membuat pupuk sendiri, baik organik, padat ataupun cair. Bahkan ia membuat sendiri pestisida dari nabati, yakni dari tanaman rimpang, seperti temu lawak, temu ireng, bangle, daun sembiloto dan lengkuas.

Tak ada campuran bahan kimia sama sekali. Pestisida alami yang dibuatnya itu sebagai imunisasi agar tanaman tak kena virus dan tanaman bisa subur. Mbah Lasiyo juga membuat sendiri zat perangsang tumbuh dari fermentasi daun kucai.

Diajak ke Italia

Lama kelamaan, usaha yang dilakukan Mbah Lasiyo semakin berkembang. Pada akhir tahun 2007, ia mendapatkan perhatian lewat program bantuan pembelajaran dari pemerintah daerah setempat.

Mbah Lasiyo tak lagi hanya sekadar menanam, tapi juga memikirkan olahan ke hilirnya. Jadilah ia mengerjakan semua dari budi daya, pemberantasan hama penyakit, penangkaran bibit, pengolahan pasca panen hingga pemasaran.

Pada tahun 2013, kegiatan Mbah Lasiyo dengan mengajak masyarakat membudi daya pisang hingga industri hilirnya semakin mantap dan gencar.

Namanya mulai terkenal ke luar, hingga pada tahun 2015 ada kunjungan tamu dari Italia. Orang yang berkunjung itu, kata Mbah Lasiyo, mengatakan akan mengajak dirinya ke Italia.

“ Saya rasa waktu itu hanya senda gurau dan omong-omong saja. Tapi ternyata setelah pada Januari dan Februari 2016 ada info pembelian tiket dan lain-lain, saya baru percaya,” katanya.

Ikut Seminar ke Luar Negeri

Ternyata, inovasi Mbah Lasiyo tentang usaha budi daya pisang dengan tetap melestarikan lingkungan membuat ia dipercaya mewakili Indonesia untuk mengikuti seminar dan pameran internasional di Turin, Italia.

Pada saat seminar internasional itu, Mbah Lasiyo diberi kesempatan berbicara tentang budidaya bibit pohon pisang yang dilakukan secara organik. Hasil karyanya didokumentasikan dan diputar di hadapan 62 perwakilan negara di dunia.

“ Mungkin karena saya memperlakukan tanaman pisang dengan metode yang lain daripada yang lain,” kata Mbah Lasiyo yang mengaku sangat terharu dan bersyukur sekali.

“ Saya evaluasi diri sendiri. Rasanya tak percaya dan tidak mungkin saya ke sana. Pertama, saya tidak bisa bahasa Inggris, kedua usia sudah tua, dan saya tidak terpelajar. Tapi, karena kehendak Allah, saya tetap bisa ke sana,” ujar suami Sujinah itu.

Rahasia 3M dan Tuyul

Sukses dan menginspirasi di usia tua, Mbah Lasiyo berbagi rahasia kepada para generasi setelahnya. Menurut Mbah Lasiyo, modal suksesnya hanyalah 3 M dan TUYUL. 3M kepanjangannya adalah melihat, memahami, dan melaksanakan.

Sedangkan TUYUL, bukan makhluk mitos itu, tapi kependekan dari Taat atau takwa, Usaha, Yakin, Ulet atau inovasi dan Lincah.

Dengan modal itu saja, ia percaya pertanian Indonesia bisa maju dan masyarakat petaninya makmur.

“ Kepada generasi muda, lestarikan dan lanjutkan agar lebih mantap dan benar-benar menangani pertanian. Pertanian adalah kehidupan bagi dunia. Tanpa pertanian, dunia akan lumpuh total. Karena, produk pertanian adalah untuk konsumsi kebutuhan harian. Yang lain bisa ditunda, tapi makan tidak,” ujarnya.

admin wargabicara

admin wargabicara

Related Posts

Kegiatan Hari Pahlawan 2023
Suara Warga

Kegiatan Hari Pahlawan 2023

9 November 2023
BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang
Suara Warga

BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang

9 November 2023
Kenaikan Upah Minimum 15 Persen Tidak Masuk Akal, Menurut Pengamat Ketenagakerjaan UGM
Suara Warga

Kenaikan Upah Minimum 15 Persen Tidak Masuk Akal, Menurut Pengamat Ketenagakerjaan UGM

20 Oktober 2023
Next Post
Kisah Mbah Lasiyo, Pengusaha Pisang yang Sukses Karena Bisnis Pakai ‘TUYUL’

Rapor 1 Tahun Nadiem Makarim, FSGI Beri Nilai 100 untuk Penghapusan UN

Kisah Mbah Lasiyo, Pengusaha Pisang yang Sukses Karena Bisnis Pakai ‘TUYUL’

Kemenkop UKM prioritaskan agenda digitalisasi UMKM dan Koperasi

Kisah Mbah Lasiyo, Pengusaha Pisang yang Sukses Karena Bisnis Pakai ‘TUYUL’

GeBer UKM: Urusan Safety Tak Mau Ditawar, Inilah RWIN Development, Spesialis Custom untuk Penyandang Disabilitas

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Recommended

Cerita Warga Condet Kena Macet 1,5 Jam, Sulit Sampai ke Sudirman

Cerita Warga Condet Kena Macet 1,5 Jam, Sulit Sampai ke Sudirman

10 bulan ago
Kerahkan Kekuatan Terbaik, Kapolri Dirikan 2 Posko Evakuasi KRI Nanggala 402

Kerahkan Kekuatan Terbaik, Kapolri Dirikan 2 Posko Evakuasi KRI Nanggala 402

3 tahun ago
Ukuran Minus Mata Tinggi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ukuran Minus Mata Tinggi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

3 tahun ago
167 Fasilitas Kesehatan di Tangsel Disiapkan untuk Tempat Vaksinasi Covid-19

167 Fasilitas Kesehatan di Tangsel Disiapkan untuk Tempat Vaksinasi Covid-19

3 tahun ago

Categories

  • Beranda
  • Berita Daerah
  • Berita Daerah
  • Culture
  • Hot News
  • Humas.polri.go.id
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Keluhan Warga
  • Narasi Ahli
  • Para Ahli
  • Pelayanan Publik
  • Suara Warga
  • Travel
  • Trending no.1 Media Sosial.

Topics

Anies Baswedan Bandung Berita Berita Jawa Tengah Berita Terkini Bisnis Covid-19 DIVHUMAS DKI Jakarta DPR Ekonomi Foto News Ganjar Pranowo Health Info Indonesia Infografis Internasional Jawa Barat Jawa Tengah - DIY Jokowi Keluhan Warga Kemenkes Kementerian PANRB Kominfo Layanan Publik Macet Mall Pelayanan Publik Mal Pelayanan Publik Megapolitan MPP News Ombudsman RI PANRB Pelayanan Publik Pemerintah pemprov dki Peristiwa Persona Polisi Polri ppkm darurat Suara Warga Sumatera Transjakarta Wakil Walikota Tegal
No Result
View All Result

Highlights

Kenaikan Upah Minimum 15 Persen Tidak Masuk Akal, Menurut Pengamat Ketenagakerjaan UGM

Nama Krishna Murti dalam Kasus Kopi Sianida, Kematian Mirna, dan Jessica Wongso

Medsos China Banjir Kecaman ke Israel Gegara Sebuah Cuitan

Polisi Bentrok dengan Warga di Kebun Sawit PT HMBP, 1 Orang Warga Tewas Tertembak

Kronologi Kasus Mentan SYL

MK Tolak Lima Gugatan UU Cipta Kerja, Ini Detailnya

Trending

GEMUVI Netralitas Polri Tidak Perlu Dipertanyakan Lagi
jaga negeri

GEMUVI: Netralitas Polri Tidak Perlu Dipertanyakan Lagi

by doddodydod
28 November 2023
0

Jakarta - Direktur eksekutif Gerakan Muda Visioner Teofilus Mian Parluhutan menilai tudingan Polri tak netral dalam Pemilu...

Kegiatan Hari Pahlawan 2023

Kegiatan Hari Pahlawan 2023

9 November 2023
BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang

BP Batam Ungkap Alasan Tak Bisa Relokasi Sebagian Warga Rempang

9 November 2023
Kenaikan Upah Minimum 15 Persen Tidak Masuk Akal, Menurut Pengamat Ketenagakerjaan UGM

Kenaikan Upah Minimum 15 Persen Tidak Masuk Akal, Menurut Pengamat Ketenagakerjaan UGM

20 Oktober 2023
Nama Krishna Murti dalam Kasus Kopi Sianida, Kematian Mirna, dan Jessica Wongso

Nama Krishna Murti dalam Kasus Kopi Sianida, Kematian Mirna, dan Jessica Wongso

12 Oktober 2023
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

wpDiscuz