Sehatq.com – Gula pasir merupakan pemanis yang sudah sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Ternyata, dalam pembuatannya, gula pasir memiliki produk sampingan yang juga digunakan sebagai pemanis. Produk sampingan ini disebut dengan molase atau tetes tebu. Apakah molase atau tetes tebu lebih sehat dibandingkan gula pasir?
Mengenal apa itu molase atau tetes tebu
Molase atau tetes tebu adalah produk sampingan gula pasir yang juga digunakan sebagai pemanis. Molase tersedia dalam bentuk sirup yang kental dengan warna yang gelap.
Proses untuk mendapatkan molase tersebut diawali dengan penghancuran tebu untuk mengambil air perasannya. Air tebu kemudian dipanaskan hingga pada akhirnya menghasilkan kristal gula. Cairan yang tertinggal setelah kristal gula diambil inilah yang disebut dengan molase atau tetes tebu.
Proses di atas akan diulangi oleh produsen gula hingga beberapa kali pemanasan. Tiap satu kali pemanasan akan menghasilkan jenis molase yang memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Salah satu jenis molase yang terkenal yakni molase blackstrap. Molase blackstrap didapatkan dari tiga kali pemanasan.
Molase umum digunakan sebagai pemanis, termasuk untuk membuat kue. Namun, tiap-tiap molase yang dihasilkan dari tingkat pemanasan akan memberikan karakteristik yang berbeda. Sementara itu, jika dilihat dari nutrisinya, molase blackstrap dilaporkan lebih menyehatkan karena mengandung lebih banyak mineral dan vitamin.
Kandungan nutrisi molase atau tetes tebu
Tak seperti saudaranya, yakni gula pasir, tetes tebu secara umum mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Berikut ini nutrisi yang kita dapatkan dari setiap satu sendok makan atau 20 gram molase serta persentasenya untuk kecukupan kebutuhan harian:
Satu sendok makan molase atau tetes tebu menyumbangkan kalori sekitar 58.
Apakah molase atau tetes tebu menyehatkan bagi tubuh?
Walau molase mengandung beberapa jenis nutrisi mikro, molase tetaplah tinggi dengan gula. Mengonsumsi panganan bergula tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi medis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Molase bisa dikonsumsi sewajarnya jika Anda memang hendak mencari alternatif yang “sedikit” lebih sehat dibandingkan gula pasir. Namun, jika ingin mencari vitamin dan mineral dari makanan yang lebih sehat, sayuran dan buah-buahan tentu menjadi pilihan terbaik.
Potensi manfaat molase atau tetes tebu
Menurut beberapa laporan yang masih perlu dikaji lebih lanjut, molase memiliki beberapa potensi manfaat untuk kesehatan. Potensi manfaat molase atau tetes tebu tersebut, termasuk:
1. Mengendalikan radikal bebas
Molase blackstrap sebagai jenis tetes tebu paling sehat mengandung lebih banyak zat antioksidan dibandingkan madu, nektar agave, dan sirup maple. Antioksidan di dalam molase berpotensi untuk mengendalikan radikal bebas berlebih. Riset lanjutan diperlukan untuk mengkaji manfaat ini.
2. Menjaga kesehatan tulang
Molase mengandung mineral seperti tembaga, zat besi, kalsium, dan selenium. Mineral-mineral tersebut dikaitkan dengan manfaatnya untuk menjaga kesehatan tulang. Namun, mengingat kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu lebih banyak mengandung mineral di atas, Anda tentu lebih disarankan memilih bahan-bahan pangan tersebut ketimbang molase atau tetes tebu.
Efek samping mengonsumsi molase atau tetes tebu
Pada dasarnya, molase atau tetes tebu aman dikonsumsi jika tidak berlebihan. Namun, walau memang menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula pasir, molase tetap dapat menimbulkan efek samping, seperti feses berair dan diare.
Penderita sindrom iritasi usus dan masalah pencernaan lain disarankan untuk tidak mengonsumsi pemanis ini. Begitu pula, jika Anda menderita diabetes, molase atau tetes tebu tentu dapat berbahaya.