Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh kelompok yang ditargetkan menjadi partisipan awal penerima vaksin COVID-19 Sinovac tidak mangkir usai dilakukan pemanggilan via pesan singkat (SMS). Pada Januari 2021, ditargetkan 153 ribu tenaga kesehatan rampung menjalani vaksinasi.
Permintaan itu dilayangkan oleh Ridwan Kamil, karena terdapat beberapa partisipan penerima vaksin COVID-19 tidak memenuhi undangan dari pemerintah pusat. Ridwan Kamil mengatakan, akan meminta data partisipan yang tidak hadir saat jadwal vaksinasi kepada pemerintah pusat
“Karena kan datanya diatur oleh pemerintah pusat. Sehingga kalau ada yang tidak datang, kami bisa melacak atau kalau datanya kami terima kan H-1 bisa kita ingatkan, bahwa Anda punya kewajiban. Supaya jatah yang mahal ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditulis Rabu, 20 Januari 2021.
Ridwan Kamil mengaku akan segera melakukan evaluasi soal adanya ketidakhadiran penerima vaksin COVID-19 Sinovac impor. Sedangkan untuk penyaluran vaksinnya sendiri, tidak mengalami kendala.
Sementara itu Menurut Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dalam keterangan resminya bahwa vaksinasi COVID-19 bukan hanya untuk diri sendiri. Tetapi juga untuk melindungi seluruh masyarakat agar semakin baik.
“Ini untuk melindungi kita semua. Karena semakin banyak orang divaksin, akan terjadi kekebalan,” kata Yana Mulyana.