wargabicara.com
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
wargabicara.com
No Result
View All Result
Home Beranda

Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Mei 1998 Picu Polemik, Aktivis Nilai Pengaburan Sejarah

Salma Hasna by Salma Hasna
9 Juli 2025
in Beranda, Hot News
0
Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Mei 1998 Picu Polemik, Aktivis Nilai Pengaburan Sejarah

Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Mei 1998 Picu Polemik, Aktivis Nilai Pengaburan Sejarah

0
SHARES
14
VIEWS

Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon memicu polemik usai menyatakan bahwa tidak ada bukti kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan massal, dalam Peristiwa Mei 1998. Dalam wawancara yang tayang di kanal YouTube IDN Times pada 9 Juni 2025, Fadli menyebut isu pemerkosaan massal hanya sebatas “rumor” dan tidak tercatat dalam buku-buku sejarah resmi.

Pernyataan tersebut langsung menuai kritik dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis reformasi 1998, pegiat hak asasi manusia (HAM), hingga organisasi masyarakat sipil. Mereka menilai pernyataan Fadli sebagai bentuk pengingkaran terhadap sejarah dan upaya sistematis untuk menghapus jejak pelanggaran HAM berat dari ingatan kolektif bangsa.

Dikecam Koalisi Masyarakat Sipil

Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas mengecam keras pernyataan Fadli. Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari laman KontraS, Senin (16/6/2025), koalisi menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk manipulasi sejarah serta pelecehan terhadap upaya pengungkapan kebenaran, khususnya dalam konteks kekerasan seksual terhadap perempuan selama kerusuhan Mei 1998.

“Pernyataan ini merupakan bentuk manipulasi, pengaburan sejarah, serta pelecehan terhadap perjuangan korban dan kelompok yang selama ini mendorong pengakuan negara atas tragedi kemanusiaan tersebut,” tulis Koalisi.

Lebih lanjut, koalisi menilai Fadli gagal menunjukkan empati terhadap para korban. Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli dinilai abai terhadap peran penting sejarah dalam mengakui kekerasan berbasis gender dan etnis, serta dianggap tengah menjalankan proyek penulisan ulang sejarah yang berpotensi meniadakan narasi pelanggaran HAM berat di masa lalu.

Kekerasan Seksual Terdokumentasi

Koalisi Masyarakat Sipil mengingatkan bahwa kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998 telah didokumentasikan secara resmi. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, merilis laporan pada 23 Oktober 1998 yang mencatat sedikitnya 85 korban kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pelecehan. Sebagian besar korban berasal dari perempuan etnis Tionghoa.

Komnas Perempuan, yang dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998 sebagai respons atas tragedi ini, juga mencatat berbagai bentuk kekerasan berbasis gender dan etnis selama dan setelah peristiwa tersebut.

SETARA Institute: Narasi Ngawur dan Tidak Berempati

Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi, juga mengecam pernyataan Fadli Zon. Ia menilai pernyataan tersebut tidak hanya menafikan fakta sejarah, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap korban. Menurutnya, Fadli sebagai figur publik yang dikenal pro-Orde Baru, tengah mencoba merevisi sejarah sesuai kepentingan politik.

“Pernyataan itu tidak hanya bertentangan dengan temuan resmi negara melalui TGPF, tetapi juga mencerminkan upaya pembelokan sejarah yang manipulatif dan penuh sensasi,” kata Hendardi.

Desakan untuk Minta Maaf

Koalisi masyarakat sipil mendesak Fadli Zon mencabut pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada para korban serta keluarga korban kekerasan seksual Mei 1998. Hal senada disampaikan sejarawan dan aktivis perempuan Ita Fatia Nadia.

Dalam konferensi pers daring, Jumat (13/6/2025), Ita menyebut pernyataan Fadli sebagai bentuk pengingkaran terhadap kenyataan yang terjadi. Ia mengaku bersama Tim Relawan Kemanusiaan yang digagas Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sempat kewalahan menangani kasus-kasus pemerkosaan selama kerusuhan terjadi di Jakarta.

“Pernyataan Fadli Zon itu adalah dusta. Kami mengalami langsung beratnya situasi waktu itu,” tegas Ita.

Seruan untuk Menjaga Sejarah

Koalisi mendesak agar sejarah nasional tetap memuat kisah para korban sebagai bagian penting dari perjalanan demokrasi Indonesia. Mereka menyerukan kepada masyarakat sipil, akademisi, media, dan komunitas korban untuk terus mengawal narasi sejarah agar tidak dipelintir atau dihapus dari memori kolektif bangsa.

“Kami menyerukan agar narasi sejarah Indonesia tidak jatuh pada revisi yang menyesatkan dan ahistoris,” tegas Koalisi.

Tags: Fadli ZonMei 1998Menteri Kebudayaan
Salma Hasna

Salma Hasna

Related Posts

kakorlantas-irjen-agus-suryonugroho
Beranda

Strategi Kakorlantas Efektif! Operasi Zebra 2025 Fokus Penguatan Pre-Emtif, Tekan Angka Pelanggaran dengan Teguran Humanis

28 November 2025
Irjen Pol. (Purn.) Drs. H. Machfud Arifin, S.H.
Beranda

Anggota DPR Minta Korlantas Tegas kepada WNA

28 November 2025
Teknologi Canggih Korlantas
Beranda

Teknologi Canggih Korlantas Dipakai Irjen Agus Cek Kesiapan Nataru

28 November 2025
Next Post
Kepala BNN Larang Anggotanya Tangkap Artis Pengguna Narkoba

Kepala BNN Larang Penangkapan Artis Pengguna Narkoba, Dorong Rehabilitasi

Lisa BLACKPINK Jual Koleksi Pribadi

Lisa BLACKPINK Jual Koleksi Pribadi, Seluruh Keuntungan Disumbangkan untuk Kemanusiaan

Polisi Selidiki Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan di Kos Menteng

Polisi Selidiki Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan di Kos Menteng

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Recommended

Tarif tol naik saat ekonomi sulit, Ridwan Kamil protes: Sangat tidak Bijak

BPDP-KS Dorong Produksi Hand Sanitizer Berbahan Utama Sawit

5 tahun ago
Korlantas dampingi Kapolri

Di Jawa Timur Kakorlantas Dampingi Kapolri dalam Apel Ojol Kamtibmas

4 minggu ago
Hari Anak Nasional 2024

Hari Anak Nasional 2024: Wujudkan Masa Depan Gemilang bagi Generasi Penerus

1 tahun ago
Untuk Antisipasi Bencana Alam, Polri Gelar Operasi Aman Nusa II

Untuk Antisipasi Bencana Alam, Polri Gelar Operasi Aman Nusa II

4 tahun ago

Categories

  • Bansos
  • Beranda
  • Berita Daerah
  • Berita Daerah
  • Culture
  • Hot News
  • Humas.polri.go.id
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Keluhan Warga
  • Narasi Ahli
  • Para Ahli
  • Pelayanan Publik
  • Sports
  • Suara Warga
  • Travel
  • Trending no.1 Media Sosial.

Topics

APIC Arus Mudik Bansos Berita Berita Jawa Tengah Berita Terkini Bisnis DIVHUMAS DKI Jakarta DPR Ekonomi Gaza Health Info Indonesia Internasional Islam Israel Jawa Barat Jawa Tengah - DIY Jokowi Kakorlantas Kakorlantas Polri Keluhan Warga Korlantas Korlantas Polri KPK Mal Pelayanan Publik Megapolitan MPP Nataru News Pelayanan Publik Pemerintah pemprov dki Peristiwa Polisi Polri Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto SILANCAR SPMB Suara Warga Sumatera Timnas Indonesia TNI
No Result
View All Result

Highlights

Siapa Bertanggung Jawab atas Penggunaan Bom? Publik Menuntut Jawaban Transparan

Keputusan Prabowo: Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Apa Makna Hukumnya?

Konflik Tesso Nilo Memanas: Duduk Perkara Penertiban Hutan yang Menjepit Ribuan Warga

Gajah Tesso Nilo Riau Cuma Tersisa 150 Ekor Hutannya Berubah Jadi Kebun

Serangan Drone di Yahukimo Tewaskan Siswa SMK, Asal Amunisi Masih Diselidiki

Operasi Zebra 2025 Masuki Hari Kedelapan: Kegiatan Edukasi Tembus 162 Ribu, Preventif Capai 1,4 Juta

Trending

kakorlantas-irjen-agus-suryonugroho
Beranda

Strategi Kakorlantas Efektif! Operasi Zebra 2025 Fokus Penguatan Pre-Emtif, Tekan Angka Pelanggaran dengan Teguran Humanis

by Salma Hasna
28 November 2025
0

Jakarta, 27 November 2025 – Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 telah memasuki Hari Kesebelas (H11), menunjukkan ritme operasi...

Irjen Pol. (Purn.) Drs. H. Machfud Arifin, S.H.

Anggota DPR Minta Korlantas Tegas kepada WNA

28 November 2025
Teknologi Canggih Korlantas

Teknologi Canggih Korlantas Dipakai Irjen Agus Cek Kesiapan Nataru

28 November 2025
Bom papua

Siapa Bertanggung Jawab atas Penggunaan Bom? Publik Menuntut Jawaban Transparan

28 November 2025
Ira Puspa Dewi

Keputusan Prabowo: Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Apa Makna Hukumnya?

27 November 2025
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

wpDiscuz